Produksi minyak sawit dan inti sawit di dunia mencapai sekitar 51 juta ton. Dari sekitar 13 juta hektar tanaman produktif setidaknya bernilai US$46 miliar. Berdasarkan data Oil World tahun 2010, minyak sawit menguasai perdagangan minyak nabati internasional. Indonesia sendiri menyumbang 49% dari produksi tersebut, disusul Malaysia sebanyak 37% dan sisanya negara-negara lain, seperti Colombia, Ivory Coast, Nigeria, dan Papua New Guinea.
Bagi Indonesia minyak kepala sawit merupakan komoditas penting. Komoditi ini mampu menghasilkan 21,1 juta ton minyak kelapa sawit dari sekitar lebih 7,8 juta hektar perkebunan. Tak heran jika minyak kelapa sawit mampu menyumbang devisa US$11,3 miliar buat perekonomian Indonesia dan menyerap langsung sekitar 4,5 juta tenaga kerja.
Selain itu sektor industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu perangkat penting dalam pembangunan sosial-ekonomi, khususnya untuk daerah pedesaan. Areal tanaman kelapa sawit diperkirakan meningkat terus hingga 12 juta hektar pada tahun 2015.
Di sisi lain, pemuliaan benih kelapa sawit pun terus berkembang pesat. Hal ini lantaran untuk mencari bibit unggul yang mampu memproduksi kelapa sawit yang tinggi dan berkualitas. Demikian juga dengan Indofood group melalui anak usaha di perkebunan kelapa sawit yakni PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dan PT PP London Sumatera Tbk (Lonsum).
Kedua anak usaha di bawah bendera Salim group itu diharapkan dapat menjamin kesinambungan suplay minyak kelapa sawit bagi proses manufaktur pangan dan lainnya. Di samping itu juga sebagai sumber pendapatan tambahan. Dengan demikian sekaligus juga turut memajukan pembangunan sosial-ekonomi pedesaan.
Indofood sendiri memiliki landbank seluas 400.000 hektar yang di antaranya 200.000 hektar telah ditanam dan 90% merupakan kelapa sawit. Diperkirakan laju penanaman dan replanting kelapa sawit dalam Salim group mencapai sekitar 35.000 hektar per tahun.
Untuk mendukung program ini, Indofood juga melalui anak usaha lainnya yakni PT Sarana Inti Pratama (SAIN) pada tahun 1998 membuat kebijakan strategis untuk memulai program pemuliaan tanaman dan produksi benih kelapa sawit. Kebijakan ini sekaligus mempersingkat prosesnya dengan cara mengintroduksi bahan pemuliaan yang sudah unggul dari ASD Costa Rica.
Menurut Head of Plant Breeding PT SAIN, Tatang Tahir Kusnadi, tujuan program pemulian ini untuk menghasilkan hibrida DxP berkualitas unggul dengan hasil dan kualitas minyak yang tinggi. Sehingga pada akhirnya demi mendukung upaya pengembangan perkebunannya.
Kapasitas produksi benih perlu memiliki batasan supaya produksinya menjadi efisien dari segi kualitas dan kuantitas. “Surplus benih akan dipasarkan kepada pihak ketiga, sedangkan tambahan pendapatan yang diperoleh diinvestasikan kembali untuk penelitian pemuliaan tanaman selanjutnya,” ungkap Tatang.
Keragaan Kualitas Benih
Projeni terpilih maupun projeni RRS II memiliki kadar mesokarp + inti (M/B + I/B) yang baik yakni masing-masing 85,6% dan 85,8% dibandingkan projeni SC yang hanya 83,9%, walaupun kadar I/B projeni SC lebih tinggi yaitu 6.8%. Projeni hibrida terpilih maupun projeni RRS II memiliki rendemen total minyak (TOER) yang lebih tinggi yakni masing-masing 27,9% dan 27,4% dibandingkan projeni SC yang hanya sebesar 24,6%.
Projeni terpilih memiliki kandungan minyak dalam mesokarp segar (Mi/M1) dan rendemen minyak sawit (OER) yang lebih baik yaitu masing-masing 58,9% dan 26,2% dibandingkan projeni SC dan RRS II. Walaupun rendemen minyak intinya relatif rendah, namun projeni terpilih menunjukkan rendemen total minyak (TOER) yang lebih baik yaitu 27,9%.
Rangkuman nilai rerata projeni hibrida terpilih
1. Produksi total minyak (TO1, umur 4-7 thn) ton/ha/thn
2. Potensi produksi minyak total (TO2, umur 6 thn) ton/ha/thn
3. Potensi produksi TBS (FFB2, umur 6 thn) ton/ha/thn
4. Pertumbuhan meninggi yang relatif baik = 62,8 cm/tahun
5. Rendemen CPO = 26 %
6. Rendemen minyak total (TOER) = 28,7%
Dalam percobaan ini, PT SAIN telah menempuh jalur cepat dalam program pemuliaan kelapa sawit dan produksi benihnya dengan cara mengintroduksi dari ASD Costa Rica pada tahun 1998 sebanyak 99 projeni hibrida DxT/P (RRS II) berikut selfing/sibbing tetuanya melalui pendekatan pemuliaan RRS (reciprocal recurrent selection) yang selanjutnya ditanam pada tahun 2002/2003 di Kebun Perbenihan Lindai.
Berdasarkan hasil produksi selama 4 tahun pertama, telah dipilih 25 projeni hibrida yang menghasilkan total minyak (=TO1) terbaik dengan intensitas seleksi 25% untuk reproduksi benih hibrida komersial dengan menggunakan selfing/sibbing tetuanya.
Perkiraan performa rata-rata produksi umur 4-7 thn (ton/ha/thn) dari projeni hibrida terpilih yang terdiri dari 4 sumber genetik berbeda adalah TO1 = 7,9, CPO1 = 7,4, PKO1 = 0,45 dan FFB1 = 27,5. Perkiraan potensial produksi pada umur 6 tahun (ton/ha/tahun) adalah TO2 = 9,4 , CPO2 = 8,9 , PKO2 = 0,54 , FFB2 = 32,7.
HINC = 64 cm/thn dan RL = 506 cm.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kualitas hibrida SAIN yang terdiri dari varietas Calabar, Ekona, Ghana dan Yangambi menunjukan hasil memuaskan. Dalam sidang TP2V pun dalam putusannya menyetujui keempat varietas benih kelapa sawit PT SAIN disetujui untuk dilepas.
Sumber: Media Perkebunan Online
Kamis, 29 Desember 2011
Senin, 12 Desember 2011
SOCFINDO MENGIDENTIFIKASI SAWIT TAHAN GONODERMA
Gonoderma merupakan momok pada perkebunan kelapa sawit khususnya pada kebun-kebun yang sudah replanting. Karena hingga saat ini belum ada pestisida yang mampu mengatasi penyakit ini secara efektif.
Namun kabar baiknya, PT Socfindo sudah berhasil mengindentifikasi jenis-jenis tanaman yang resisten terhadap Gonoderma. Menurut Eko Darmawan,Kabag Pemasaran PT Socfindo, sudah ditemukan beberapa persilangan yang tahan penyakit diakibatkan jamur tersebut, meskipun masih bersifat partial resistant.
“Saat ini Socfindo sedang melakukan konfirmasi ulang agar bisa diperoleh tanaman sawit yang benar-benar tahan Gonoderma. Mudah-mudahan tahun 2013 varietas ini sudah bisa kami rilis”, tuturnya.
Socfindo sendiri merupakan salah satu sumber benih yang berada di Sumatera Utara. Adapun varietas unggulan yang ditawarkan antara lain DxP Unggul Socfindo (L) dan DxP Unggul Socfindo (Y). Dengan keunggulan, produksi rata-rata hingga 30 ton TBS /ha/tahun dan rendemen minyak dari sawit asal Socfindo bisa mencapai 25 persen.
Sumber: www.mediaperkebunan.net
Namun kabar baiknya, PT Socfindo sudah berhasil mengindentifikasi jenis-jenis tanaman yang resisten terhadap Gonoderma. Menurut Eko Darmawan,Kabag Pemasaran PT Socfindo, sudah ditemukan beberapa persilangan yang tahan penyakit diakibatkan jamur tersebut, meskipun masih bersifat partial resistant.
“Saat ini Socfindo sedang melakukan konfirmasi ulang agar bisa diperoleh tanaman sawit yang benar-benar tahan Gonoderma. Mudah-mudahan tahun 2013 varietas ini sudah bisa kami rilis”, tuturnya.
Socfindo sendiri merupakan salah satu sumber benih yang berada di Sumatera Utara. Adapun varietas unggulan yang ditawarkan antara lain DxP Unggul Socfindo (L) dan DxP Unggul Socfindo (Y). Dengan keunggulan, produksi rata-rata hingga 30 ton TBS /ha/tahun dan rendemen minyak dari sawit asal Socfindo bisa mencapai 25 persen.
Sumber: www.mediaperkebunan.net
Minggu, 30 Oktober 2011
MENYIKAPI PERMINTAAN PEKEBUN SWADAYA
Saat ini tengah terjadi demam kelapa sawit. Sehingga banyak orang yang ingin memiliki kebun kelapa sawit entah dalam skala kecil maupun menengah secara swadaya. Persoalannya, mendapatkan benih dalam jumlah kecil ternyata tidak mudah.
Sebagian besar sumber benih menetapkan jumlah minimal pemesanan, yakni umumnya 5000 butir kecambah. Pertimbangannya adalah untuk efisiensi administrasi dan mencegah terjadi pemalsuan dokumen, bukti legalitas benih. Karena jika diperbolehkan membeli 100 biji, dengan harga Rp. 6.000/ biji, maka seorang oknum sudah bisa mendapatkan sertifikat dan dokumen pendukung hanya dengan mengeluarkan dana sebesar Rp. 600.000,-. Kemudian surat-surat yang dipalsukan tersebut bisa digunakan menjual kecambah ilegal.
Hanya saja kondisi ini menyulitkan pekebun mendapatkan benih bermutu, mengingat saat ini kecenderngan yang terjadi, pengembangan sawit lebih banyak dilakukan perseorangan. Mengingat, pembangun kebun oleh perusahaan swasta semakin menurun akibat terbatasnya jumlah lahan dalam skala luas untuk membangun kebun kelapa sawit serta adanya moratorium pengembangan kelapa sawit yang membatasi pembangunan kebun kelapa sawit oleh swasta.
Secara kolektif kebutuhan benih saat ini masih cukup tinggi, namun dalam skala yang kecil-kecil, umumnya kurang dari 5000 kecambah. Jelas sumber benih tidak akan melayani kebutuhan dalam partai kecil.
Oleh sebab itu perlu peran serta pemerintah, khususnya Dinas Perkebunan Propinsi atau Kabupaten, untuk memfasilitasi permintaan benih masyarakat. Caranya dengan mengorganisirnya sehingga secara kolektif hingga lebih dari 5000 butir, dan selanjutnya menjadi penghubung dengan sumber benih. Ketika sumber benih mengalokasi benih maka pemerintah juga yang kemudian membagi-bagikan kecambah pada masyarakat.
Tanpa adanya upaya tersebut, akan sangat besar kemungkinan masyarakat menggunakan benih palsu karena benih unggul sulit didapat. Jika itu terjadi maka pada akhirnya pekebun akan dirugikan karena rendahnya produktivitas tanaman.
Selasa, 11 Oktober 2011
BIBIT BIO-FOB
Bibit atau benih merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam usaha tani tanaman pertanian,perkebunan dan hortikultura. Beberapa patogen berbahaya seperti Fusarium, Phytopthora, Phytium, Sclerotium dapat terbawa melalui bibit/benih yang digunakan.
Untuk memperoleh benih bermutu yaitu bebas dan toleran penyakit maka formula BioFOB adalah solusinya. Penggunaan formula telah berhasil dilakukan pada beberapa tanaman seperti cabe, tomat, padi, lada,vanili, tembakau dan nilam.
Bio-FOB, adalah formula dengan bahan aktif (b.a) spora Fusarium oxysporum non patogenik (Fo. NP). Untuk aplikasi dilapangan telah disiapkan 4 macam formula yang sudah dipaten pada Ditjen HAKI
Formula BioFOB digunakan untuk memproduksi bibit sehat dan toleran terhadap penyakit tertentu. Hasil penelitian dapat diketahui manfaat formula BioFOB pada tanaman antara lain:
1) Menginduksi/meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen penyakit terutama yang disebabkan oleh
2) Menyeleksi bibit yang telah terinfeksi oleh patogen, sehingga mencegah peluang patogen penyakit terbawa
3) Menghasilkan bibit yang bermutu dan bebas patogen penyakit.Merangsang pertumbuhan dan masa produktivitas tanaman akan lebih lama dibanding cara konvensional.
Kamis, 06 Oktober 2011
Selasa, 04 Oktober 2011
KEBUN SAWIT SAYA MERUGI KARENA PUPUK
Suatu ketika seorang pengusaha konveksi menceritakan mengapa ia terpaksa menjual kebun sawitnya seluas 50 ha. “ Wah, pak, kayaknya aneh ya masa-masa sekarang ada orang jual kebun sawit”, tanya saya.
“ Ya, harusnya begitu pak. Tapi saya salah manajemen. Saya dibohongi pengelola kebun saya. Saya setiap tahunnya mengeluarkan banyak uang untuk pemeliharaan. Terutama untuk pupuk. Berulang kali pengelola kebun saya minta dikirimi uang, katanya untuk pupuk. Tapi entah kenapa begitu dikurangi hasil yang saya terima ternyata tidak signifikan”, keluhnya.
“Karena menurut saya hasil dari kebun ini tidak terlalu menarik maka saya jual dan saya tanamkan untuk investasi lain”, ditambahkannya.
Tentu ini adalah masalah yang sering dihadapi investor sawit yang menyerahkan kebunnya untuk dikelola orang lain. Seringkali pengelola yang ingin mendapatkan “untung jangka pendek”, menggunakan alasan “pembelian pupuk” untuk mendapatkan uang.
Oleh sebab itu setiap investor sawit, dan tidak berada selalu dikebun harus paham tentang pemupukan kelapa sawit. Harus tahu trik-trik mengaudit pemupukan.
Maka untuk membantu Anda para investor sawit, kami dari brother consultant menawarkan layanan rekomendasi pemupukan kelapa sawit. Melalui jasa ini Anda bisa mengetahui:
1.Apa saya pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman Anda?
2.Kapan dibutuhkan?
3.Dan berapa banyak dibutuhkan?
4.Serta Anda tahu bagaimana ciri tanaman yang dipupuk atau tidak?
Kami akan memberikan rekomendasikan pemupukan, merancang SOP pemupukan dan melatih Anda cara mengaudit kegiatan pemupukan. Bagi yang yang tertarik bisa menghubungi kami melalui nomor 085925077652
“ Ya, harusnya begitu pak. Tapi saya salah manajemen. Saya dibohongi pengelola kebun saya. Saya setiap tahunnya mengeluarkan banyak uang untuk pemeliharaan. Terutama untuk pupuk. Berulang kali pengelola kebun saya minta dikirimi uang, katanya untuk pupuk. Tapi entah kenapa begitu dikurangi hasil yang saya terima ternyata tidak signifikan”, keluhnya.
“Karena menurut saya hasil dari kebun ini tidak terlalu menarik maka saya jual dan saya tanamkan untuk investasi lain”, ditambahkannya.
Tentu ini adalah masalah yang sering dihadapi investor sawit yang menyerahkan kebunnya untuk dikelola orang lain. Seringkali pengelola yang ingin mendapatkan “untung jangka pendek”, menggunakan alasan “pembelian pupuk” untuk mendapatkan uang.
Oleh sebab itu setiap investor sawit, dan tidak berada selalu dikebun harus paham tentang pemupukan kelapa sawit. Harus tahu trik-trik mengaudit pemupukan.
Maka untuk membantu Anda para investor sawit, kami dari brother consultant menawarkan layanan rekomendasi pemupukan kelapa sawit. Melalui jasa ini Anda bisa mengetahui:
1.Apa saya pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman Anda?
2.Kapan dibutuhkan?
3.Dan berapa banyak dibutuhkan?
4.Serta Anda tahu bagaimana ciri tanaman yang dipupuk atau tidak?
Kami akan memberikan rekomendasikan pemupukan, merancang SOP pemupukan dan melatih Anda cara mengaudit kegiatan pemupukan. Bagi yang yang tertarik bisa menghubungi kami melalui nomor 085925077652
Senin, 19 September 2011
PM Consulting: Palm Oil & Mining Reclamation Consulting
PM Consulting, merupakan wadah dari para pakar, praktisi perkebunan, hukum dan lingkungan untuk dapat memberikan layanan berupa:
1. Pengurusan izin perkebunan
2. Rancangan, pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa sawit
3. Reklamasi lahan tambang
4. AMDAL
5. Studi kelayakan kebun kelapa sawit
6. Studi kelayakan areal kebun untuk kelapa sawit
7. Bantuan penyediaan benih kelapa sawit
8. Reklamasi lahan tambang
Dengan jaringan yang luas dan para pakar yang berpengalaman di bidang perkebunan dan lingkungan, kami siap memberikan layanan terbaik bagi Anda yang membutuhkan. Kami dapat dihubungi melalui nomor 085925077652 atau kunjungi kantor kami di
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Email: hendrasipayung@yahoo.com
1. Pengurusan izin perkebunan
2. Rancangan, pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa sawit
3. Reklamasi lahan tambang
4. AMDAL
5. Studi kelayakan kebun kelapa sawit
6. Studi kelayakan areal kebun untuk kelapa sawit
7. Bantuan penyediaan benih kelapa sawit
8. Reklamasi lahan tambang
Dengan jaringan yang luas dan para pakar yang berpengalaman di bidang perkebunan dan lingkungan, kami siap memberikan layanan terbaik bagi Anda yang membutuhkan. Kami dapat dihubungi melalui nomor 085925077652 atau kunjungi kantor kami di
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Email: hendrasipayung@yahoo.com
Minggu, 18 September 2011
BEBI EXPO, Pameran Bibit dan Benih Terakbar
Medbun Expo, penyelenggaran berbagai seminar agribisnis nasional, akan mengadakan BEBI EXPO, Pameran benih dan Bibit Terbesar se Asia Tenggara, yang akan menghadirkan ribuan pengunjung. Dari seluruh Indonesia.
Even akbar ini akan diselenggarakan pada 8 – 10 Maret 2012 bertempat di lokasi strategis IPB International Convention Center (ICC), Botani Square. Hajatan besar ini akan dilangsungkan bersama dengan
1. Seminar Teknologi Benih Terupdate
2. Seminar Kiat Sukses Budidaya Perkebunan, Pangan, Hortikultur, Peternakan
3. Field Trip mengunjungi sumber benih Hortikultur dan Perkebunan di Mekarsari
Acara spektakuler ini akan mempertemukan konsumen dan produsen benih. Serta mengekspose berbagai hasil penelitian terbaik yang bisa diimplementasikan dalam bisnis perbenihan. Dan rencananya Pemeran ini, akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian, dan dihadari pejabat lingkup Departemen Pertanian, Para pebisnis perbenihan, penelitian dan pemulia luar maupun dalam negeri.
Keikutsertaan Peserta Pameran
Kami juga dalam membuka kesempatan bagi para produsen benih perkebunan, pangan, ternak, hortikultur, dan ternak, maupun produsen alat pertanian dan produk lainnya yang beminat mempromosikan dan memamerkan produk dalam stand yang kami sediakan sebanyak 50 boot ukuran:
1. 2 x 3 m
2. 2 x 2 m
Selain sebagai peserta seminar, pada even akbar ini para produsen benih juga bisa mempromosikan brand atau produk dalam bentuk:
1. Pemasangan logo pada spanduk, buku acara
2. Presentasi di depan peserta seminar
Manfaat Menjadi Peserta Pameran
Adapun manfaat yang bisa diperoleh para peserta pameran antara lain:
1. Berpeluang mendapatkan klien dan pelanggan karena pameran ini berlangung di tempat yang strategis yakni di Botani Square, yang merupakan pusat perbelanjaan dengan segmen golongan menengah atas. Mudah diakses karena dekat dengan pintu tol Bogor. Selain itu Medbun Expo
2. Berkesempatan mendapatkan pengetahuan dan informasi terupdate tentang teknologi benih
3. Berkesempatan bertemu dengan para pelaku perbenihan nasional maupun internasional
Benefit lainnya yang kami berikan antara lain:
1. Penayangan iklan di Media Perkebunan dan Situs Media Perkebunan senilai Rp. 7.000.000
2. Mendapatkan discount hingga 30 % untuk mengikuti 3 even yang diselenggarakan oleh Medbun Expo baik sebagai peserta seminar atau sponsor, senilai Rp. 5.000.000,-
3. Perusahaan dan produk para peserta pemeran akan otomatis akan masuk dalam Daftar Produsen Benih Unggul Nasional, yang rencananya akan mendapatkan kata pengantar dari Menteri Pertanian RI, senilai Rp. 6.000.000
4. Menjadi patner Medbun Expo yang bisa memperoleh berbagai jaringan bisnis, contact person, dan bantuan usaha secara Cuma-Cuma
Tata Cara Pendaftaran
Saat ini 20 produsen benih perkebunan dan horticulture sudah mendaftarkan diri untuk terlibat dalam even akbar ini. Oleh sebab itu bagi perusahaan dan produsen benih atau sarana pendukung yang ingin terlibat segera untuk mendaftarkan diri, paling lambat sebelum Bulan Desember. Dengan menghubungi
Media Perkebunan (Medbun Expo)
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Telp: 021-78846587
Fax : 021-78846587
Email: media_perkebunan@yahoo.co.id
Contact Person: Ika 085719249345, Hendra Sipayung 085925077652
Even akbar ini akan diselenggarakan pada 8 – 10 Maret 2012 bertempat di lokasi strategis IPB International Convention Center (ICC), Botani Square. Hajatan besar ini akan dilangsungkan bersama dengan
1. Seminar Teknologi Benih Terupdate
2. Seminar Kiat Sukses Budidaya Perkebunan, Pangan, Hortikultur, Peternakan
3. Field Trip mengunjungi sumber benih Hortikultur dan Perkebunan di Mekarsari
Acara spektakuler ini akan mempertemukan konsumen dan produsen benih. Serta mengekspose berbagai hasil penelitian terbaik yang bisa diimplementasikan dalam bisnis perbenihan. Dan rencananya Pemeran ini, akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian, dan dihadari pejabat lingkup Departemen Pertanian, Para pebisnis perbenihan, penelitian dan pemulia luar maupun dalam negeri.
Keikutsertaan Peserta Pameran
Kami juga dalam membuka kesempatan bagi para produsen benih perkebunan, pangan, ternak, hortikultur, dan ternak, maupun produsen alat pertanian dan produk lainnya yang beminat mempromosikan dan memamerkan produk dalam stand yang kami sediakan sebanyak 50 boot ukuran:
1. 2 x 3 m
2. 2 x 2 m
Selain sebagai peserta seminar, pada even akbar ini para produsen benih juga bisa mempromosikan brand atau produk dalam bentuk:
1. Pemasangan logo pada spanduk, buku acara
2. Presentasi di depan peserta seminar
Manfaat Menjadi Peserta Pameran
Adapun manfaat yang bisa diperoleh para peserta pameran antara lain:
1. Berpeluang mendapatkan klien dan pelanggan karena pameran ini berlangung di tempat yang strategis yakni di Botani Square, yang merupakan pusat perbelanjaan dengan segmen golongan menengah atas. Mudah diakses karena dekat dengan pintu tol Bogor. Selain itu Medbun Expo
2. Berkesempatan mendapatkan pengetahuan dan informasi terupdate tentang teknologi benih
3. Berkesempatan bertemu dengan para pelaku perbenihan nasional maupun internasional
Benefit lainnya yang kami berikan antara lain:
1. Penayangan iklan di Media Perkebunan dan Situs Media Perkebunan senilai Rp. 7.000.000
2. Mendapatkan discount hingga 30 % untuk mengikuti 3 even yang diselenggarakan oleh Medbun Expo baik sebagai peserta seminar atau sponsor, senilai Rp. 5.000.000,-
3. Perusahaan dan produk para peserta pemeran akan otomatis akan masuk dalam Daftar Produsen Benih Unggul Nasional, yang rencananya akan mendapatkan kata pengantar dari Menteri Pertanian RI, senilai Rp. 6.000.000
4. Menjadi patner Medbun Expo yang bisa memperoleh berbagai jaringan bisnis, contact person, dan bantuan usaha secara Cuma-Cuma
Tata Cara Pendaftaran
Saat ini 20 produsen benih perkebunan dan horticulture sudah mendaftarkan diri untuk terlibat dalam even akbar ini. Oleh sebab itu bagi perusahaan dan produsen benih atau sarana pendukung yang ingin terlibat segera untuk mendaftarkan diri, paling lambat sebelum Bulan Desember. Dengan menghubungi
Media Perkebunan (Medbun Expo)
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Telp: 021-78846587
Fax : 021-78846587
Email: media_perkebunan@yahoo.co.id
Contact Person: Ika 085719249345, Hendra Sipayung 085925077652
HARGA KARET MENGGILA
Saat ini harga karet menggila. Konon loam basah 5 tahun lalu dijual dengan harga Rp. 6.000/kg, namun saat ini sudah mencapai Rp. 11.000,-/kg. Sehingga banyak petani karet yang menikmati berkah akibat kenaikan harga ini.
M. Ruslan Syam, salah satu petani yang berada di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mengaku, meskipun hanya memiliki karet seluas 0,5 ha, dengan jumlah tegakan 250 pokok, namun setiap bulannya ia bisa menikmati penghasilan sekitar Rp. 4.000.000,-
“Jika karet hari ini dideres besok pagi saya jual, harga loam karet basah Rp. 11.000,- / kg. Jika loam telah disimpan seminggu bisa laku Rp. 16.000,- sd Rp. 17.000,-/kg, “ ungkapnya
Menurut M. Ruslan, seminggu ia bisa melakukan 3 kali deres , dengan hasil rata-rata 35 sd 40 kg/ deres, saat musim puncak pada Bulan Agustus sampai dengan Maret. Sedangkan pada saat produksi rendah, ketika musim kemarau atau track, ia masih bisa mendapatkan hasil 15 kg/ setengah ha.
Untuk mencapai produksi tersebut, M. Ruslan melakukan perawatan sesuai dengan kaidah teknis tanaman karet. Setidaknya, ia melakukan pemupukan 3 kali setahun berupa pupuk Urea dan NPK. Selain itu, agar diperoleh produksi yang optimal perlu menggunakan stimulant seperti Karet Plus dan Entrel Merah.
“ Jika daun gugur saya menggunakan stimulant Karet Plus, yakni pada bulan Maret dan Juni. Sedangkan stimulant Entrel Merah saya gunakan pada bulan Juli. Penggunaan stimulant ini bisa meningkatkan produksi loam basah karet hingga 35 % sampai 45 %”, jelas M. Ruslan.
Tanaman milik M. Ruslan sudah berumur 11 tahun yang ditanam pada tahun 2000 akhir. Selain memiliki karet, petani yang juga fasilitator binaan Dinas Perkebunan Sumatera Utara, memiliki kakao + 0,4 Ha dan kelapa sawit + 0,5, dengan masa tanam yang sama. Namun menurutnya, penghasilan yang diperoleh dari komoditas tersebut tidak bisa melampaui pendapatan dari karet.
Menurut M. Ruslan, dengan budidaya intensif ia hanya bisa mendapatkan penghasilan 1,5 juta per bulan dari kelapa sawit. Sedangkan kakao bisa lebih rendah, mengingat harganya sering berubah-ubah dan produksinya dapat sewaktu-waktu ajlok akibat serangan penyakit.
Dari hasil penjualan loam karet, M. Ruslan mengaku mengalami peningkatan kesejahteraan. Terbukti ia bisa menyekolahkan keempat anaknya hingga ke perguruan tinggi. Bahkan ia juga mengenal banyak petani karet yang cukup sejahtera yang saat ini bisa membangun rumah mewah, membeli mobil, dan menyekolahkan anak-anaknya hingga keperguruan tinggi.
Secara umum, puncak produksi karet umumnya pada saat umur tanaman 10 sd 18 tahun. Dimana karet sudah mulai dapat dideres pada umur 4 tahun. Hasil optimal bisa dicapai jika petani menggunakan bahan tanam unggul bermutu dan memelihara kebun dengan baik.
Menurut Ir. H. Albert Nego Sipayung ,MMA Kepala UPTD Wilayah III, Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara di Rantau Parapat, kondisi yang dialami M. Ruslan Syam juga dirasakan oleh petani karet di berbagai tempat di Propinsi Sumatera Utara. Karena harga karet saat ini cukup mengiurkan.
Namun ditambahkannya, ada baiknya petani menanam multikomoditi. Minimal 3 komoditas unggul seperti kelapa sawit, kakao dan karet. Tujuannya untuk mengantisipasi perubahan harga perkebunan yang cenderung tidak stabil.
Kamis, 15 September 2011
BIBIT SAWIT 3 BULAN
Ini adalah bibit unggul umur 3 bulan produksi PT. Bakti Tani Nusantara. Karena menggunakan polibeg berukuran kecil sehingga bahan tanam unggul ini dimungkinkan untuk dikirimkan menggunakan pesawat hingga ke berbagai wilayah di Indonesia dan di luar negeri.
Jenis tanaman adalah Tani Nusantara yang sudah ditetapkan sebagai benih bina. Dengan keunggulan memiliki ketahanan terhadap kekeringan, bisa ditanam di areal dekat pantai dan memiliki potensi produksi hingga 30 Ton/TBS/ha.
Jenis tanaman adalah Tani Nusantara yang sudah ditetapkan sebagai benih bina. Dengan keunggulan memiliki ketahanan terhadap kekeringan, bisa ditanam di areal dekat pantai dan memiliki potensi produksi hingga 30 Ton/TBS/ha.
Senin, 05 September 2011
PEMESANAN BENIH SAWIT MIN 5000?
Tentu Anda bertanya mengapa sebagian sumber benih menetapkan pemesanan minimal 5000 untuk kecambah. Ada beberapa alasan.
Pertama, Biaya administrasi 10.000 kecambah dengan 1000 kecambah tidak jauh berbeda. Sehingga akan lebih efisien jika pemesanan itu ditetapkan jumlah minimal tertentu, dalam hal ini 5000 kecambah. Selain itu biaya produksi per biji untuk menghasilan 1000 kecambah malah lebih mahal. Karena biaya produksi 1000 dengan 5000 kecambah tidak jauh berbeda.
Kedua, Beberapa modus pencurian dan pemalsuan dokumen dilakukan dengan cara melakukan pemesanan dalam jumlah kecil. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dokumen sertifikasi untuk kemudian dipalsukan. Karena dengan membeli, misalnya 200 kecambah, seorang oknum hanya cukup mengeluarkan dana Rp. 1,2 juta. Namun sertifikat itu kemudian dipalsukan dan di digunakan untuk menjual benih ilegal yang jumlah bisa mencapai ratusan ribu.
Namun bagaimana jika Anda kebutuhan Anda tidak mencapai 5000? Ada beberapa cara yang bisa Anda tempuh.
Pertama, mencari rekan untuk membeli secara kolektif. Artinya beberapa pekebun mengabungkan pesanannya hingga mencapai 5000 kecambah. Cara ini sangat dimungkinkan untuk dilakukan.
Kedua, meminta Dinas Perkebunan untuk memfasilitasi pemesanan benih kelapa sawit. Biasanya Dinas akan mengabungkan pesanan beberapa petani dari sejumlah tempat. Sehingga jumlahnya bisa mencapai 5000 atau lebih.
Ketiga, membeli dalam bentuk bibit. Untuk pembelian bibit tidak ada batasan jumlah. Keuntungan lainnya Anda bisa mendapatkan bahan tanam siap salur.
[Tentang Jasa Konsultan Penyediaan Benih]
RENCANAKAN PENYEDIAAN BENIH SAWIT ANDA
Banyak orang beranggapan memesan benih kelapa sawit saat Anda akan segera menanam. Dan banyak pekebun yang tidak merencanakan penyediaan benih dengan baik.
Perlu diingat untuk mendapatkan benih kelapa sawit membutuhkan jangka waktu. Hal ini diakibatkan karena pemesanan benih mengikuti prosedural tertentu. Jadi tidak bisa langsung mendatangi sumber benih lalu cash and carry. Anda harus mengurus SP2BKS atau surat keterangan dari aparat terkait untuk mendapatkan benih.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan, sumber benih jarang yang memiliki stock benih. Biasanya benih diproduksi sesuai pesanan. Atau dengan penerapan system manajemen produksi benih di sumber benih konsumen masih bisa memperoleh benih pesanannya paling cepat 3 bulan. Namun tidak jarang konsumen mendapatkan benihnya setelah 1 tahun menunggu.
Seringkali karena terdesak harus segera tanam banyak pekebun yang akhirnya tergiur tawaran benih dari para oknum. Apalagi dengan janji bisa diperoleh cepat, mudah dan murah harganya. Alhasil yang dibeli bukan bahan tanam bermutu namun benih palsu.
Oleh sebab itu ketika merancang pengembangan kebun ada baiknya benih adalah sesuatu yang Anda siapkan. Lakukan pemesanan benih sebisa mungkin saat land clearing. Kemudian pastikan bahwa Anda mendapatkan benih melalui tahapan yang benar. Jika Anda bisa mendapatkan benih tanpa terlebih dahulu mendapatkan SP2BKS atau surat pendukung, tanpa tunggu atau tidak berhubungan dengan sumber benih, maka besar kemungkinan Anda mendapatkan benih palsu.
Maka rencanakan pembelian benih Anda sejak dini, pahami dan ikuti prosedur yang benar, dan kumpulkan informasi tentang benih sebanyak-banyaknya.
[Tentang Jasa Konsultan Penyediaan Benih]
Sabtu, 03 September 2011
JASA PENYEDIAAN BENIH SAWIT UNGGUL
Anda ingin mendapatkan benih sawit dengan jenis terunggul? Namun Anda tidak mau harus dijadwalkan hingga 1 tahun karena Anda tidak mengetahui stok ketersediaan Benih? Atau tidak ingin disibukkan dengan administrasi sertifikasi benih?
Kami dari Benih Center, Jakarta, siap membantu Anda mendapatkan benih kelapa sawit bermutu. Dimana kami berafiliasi dengan 8 sumber benih kelapa sawit di Indonesia. Dan kami siap mengantarkan benih hingga ke bandara terdekat.
Adapun layanan yang kami sediakan:
1. Mencek ketersediaan benih unggul agar Anda bisa memperoleh benih dalam waktu singkat
2. Mengajarkan Anda cara mengisi SP3BKS (Surat Permohonan Persetujuan penyaluran BEnih kelapa Sawit) yang harus Anda serahkan ke DInas Perkebunan
3. Mengurus proses administrasi sertifikasi
4. Mengirimkan benih langsung kepada Anda
Layanan ini kami khususnya bagi perusahaan yang harus segera melakukan pemanfaatan lahan perkebunan. Atau dengan pemesanan minimal 10.000 kecambah
Harga benih yang ditetapkan sesuai dengan harga yang berlaku. Dilengkapi sertifikasi dari sumber benih, bukti pemeriksaan dari Balai Perbenihan, memiliki dokumen SP2BKS. Untuk membuktikan Anda bisa meminta petugas Balai Benih, Dinas Perkebunan untuk melakukan pemeriksaan ulang . Dan kami siap melayani pemesanan hingga ke wilayah pengembangan baru Sulawesi, Papua.
Selain itu kami juga menyediakan bibit bersertifikat, bagi Anda yang membutuhkan bibit siap tanam. Namun ini hanya untuk daerah yang terdapat stok bibit milik sumber benih.
Bagi Anda yang membutuhkan bantuan kami hub 085925077652
BENIH CENTER JAKARTA
Ragunan-Jakarta Selatan
Kamis, 11 Agustus 2011
Ini adalah tampilan Tandan Buah Segar (TBS) dari varietas TN 1. Jenis ini selain memiliki produksi tinggi, hingga 33 Ton/TBS/ha/tahun, juga relatif lambat kecepatan meingginya dan tahan ditanam di daerah kering.
Varietas ini tersedia dalam bentuk kecambah, bibit 3 bulan dan > 12 bulan. Ketersediaan kecambah dan bibit 3 bulan mencapai 1 juta pada tahun ini.
Minggu, 07 Agustus 2011
BIBIT BERMUTU HARUS MEMILIKI LABEL
Tidak banyak yang mengetahui jika setiap bibit bermutu harus memiliki label. Dari warna label diketahui apakah bibit tersebut untuk kebun induk atau kebun produksi. Jika berlabel biru berarti bibit tersebut adalah untuk kebun produksi.
Label ini tidak bisa dipalsukan karena tercantum nomor sertifikat bibit yang bisa dicek kebenarannya ke Balai Benih. Dan jika Anda oknum yang melakukan pemalsuan label, dapat terkena sanksi pidana kurungan hingga 5 tahun.
BIBIT SAWIT UNGGUL 18 BULAN
Anda ingin bibit yang siap tanam,khusus bagi Anda yang harus segera melakukan penanaman terkait ketentuan izin yang sudah Anda peroleh? Atau Anda membutuhkan bibit yang berukurang besar agar tidak mudah mati karena serangan hama?
Saat ini tersedia bibit sawit unggul asal PT. Bakti Tani Nusantara dengan varietas TN 1, dengan keunggulan memiliki potensi produksi di atas 30 Ton TBS/ha/tahun. Serta memiliki ketahanan terhadap kekeringan.
Tepatnya di kota Bengkulu, dengan jumlah bibit sebanyak 27.000 berumur 18 bulan. Tinggi bibit saat ini hampir 2 meter, sehingga siap tanam dan ideal untuk daerah yang rawan ancaman hama babi hutan.
Bibit ini sendiri sudah disertifikasi dan dilabel oleh Balai Pengawasan Benih Bengkulu. Sehingga bibit ini terjamin mutunya dan layak digunakan.
Rabu, 20 Juli 2011
SEMINAR KIAT SUKSES “MEGA BISNIS TERNAK SAPI”
Tidak banyak yang menyadari jika bisnis ternak sapi bernilai Miliaran Dollar. Alasannya jelas, daging adalah salah satu kebutuhan pokok di Indonesia khususnya menjadi santapan kelas menengah yang saat ini tengah tumbuh berkembang di Indonesia. Alhasil bisnis ini tidak saja hanya menjadi menarik bagi perseorangan juga turut menjadi komoditi politik “Karena nilai transaksi dan margin yang luar biasa besar”
Oleh sebab itu Media Perkebunan bersama Direktorat Peternakan, Kementerian Pertanian akan mengadakan SEMINAR PERTAMA “KIAT SUKSES MEGA BISNIS TERNAK SAPI” pada Bulan September 2011, dengan biaya investasi Rp. 2.500.000,- , dengan jumlah peserta hanya 50 orang
Pendaftaran dimulai dari Bulan ini hingga 22 Agustus 2011 (pembayaran saat menjelang acara), caranya kirimkan
Nama, domisili, perusahaan, jumlah peserta, email, nomor contact (HP) kirim
Via email ke media_perkebunan@yahoo.co.id atau via sms ke 085925077652
Adapun topik yang akan dibahasa antara lain:
Hari Pertama
1.Prospek bisnis peternakan di Indonesia
2.Kiat sukses berbisnis impor sapi
3.Kiat sukses berbisnis integrasi sapi + Kelapa sawit
4.Kiat sukses bisnis pengemukan sapi
5.Kiat sukses bisnis pakan ternak
6.Sukses story bisnis peternakan
Hari Kedua
Field Trip
Media Perkebunan
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Telp: 021-78846587
Fax : 021-78846587
Email: media_perkebunan@yahoo.co.id
Oleh sebab itu Media Perkebunan bersama Direktorat Peternakan, Kementerian Pertanian akan mengadakan SEMINAR PERTAMA “KIAT SUKSES MEGA BISNIS TERNAK SAPI” pada Bulan September 2011, dengan biaya investasi Rp. 2.500.000,- , dengan jumlah peserta hanya 50 orang
Pendaftaran dimulai dari Bulan ini hingga 22 Agustus 2011 (pembayaran saat menjelang acara), caranya kirimkan
Nama, domisili, perusahaan, jumlah peserta, email, nomor contact (HP) kirim
Via email ke media_perkebunan@yahoo.co.id atau via sms ke 085925077652
Adapun topik yang akan dibahasa antara lain:
Hari Pertama
1.Prospek bisnis peternakan di Indonesia
2.Kiat sukses berbisnis impor sapi
3.Kiat sukses berbisnis integrasi sapi + Kelapa sawit
4.Kiat sukses bisnis pengemukan sapi
5.Kiat sukses bisnis pakan ternak
6.Sukses story bisnis peternakan
Hari Kedua
Field Trip
Media Perkebunan
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3
Gedung C, Lantai 5
Ragunan-Jakarta 12550
Telp: 021-78846587
Fax : 021-78846587
Email: media_perkebunan@yahoo.co.id
Jumat, 15 Juli 2011
PEMESANAN BENIH SAWIT KOLEKTIF (PERSEORANGAN)
Sehubungan dengan banyaknya pemesanan benih kelapa sawit dalam jumlah kecil (100, 500, 1000 kecambah, dsb), di sisi lain sumber benih memiliki ketetapan dalam pemesanan minimal (umum min 5.000 kecambah)untuk efisiensi produksi dan pengiriman kecambah.
Oleh sebab itu kami menyediakan layanan "Fasilitasi Pemesanan Benih Kolektif", dimana kami mengumpulkan pesanan di areal yang berdekatan, untuk kemudian dilakukan pemesanan secara kolektif.
Untuk memanfaatkan layanan ini "Silahkan daftarkan diri Anda sebagai pemesana benih dengan cara kirimkan surat pesanan benih (format bebas) yang berisikan berisikan:
1. Identitas diri Anda,
2. Jumlah kebutuhan benih
3. Waktu realisasi (paling cepat 3 bulan ke depan),
4. Domisili
5. Lokasi Kebun
Kirim ke hendrasipayung@yahoo.com
Pesanan Anda akami kami kumpulkan setelah mencapai jumlah 5.000 biji, selanjutnya akan kami proses.
Untuk informasi lebih lanjut hub 085925077652
Oleh sebab itu kami menyediakan layanan "Fasilitasi Pemesanan Benih Kolektif", dimana kami mengumpulkan pesanan di areal yang berdekatan, untuk kemudian dilakukan pemesanan secara kolektif.
Untuk memanfaatkan layanan ini "Silahkan daftarkan diri Anda sebagai pemesana benih dengan cara kirimkan surat pesanan benih (format bebas) yang berisikan berisikan:
1. Identitas diri Anda,
2. Jumlah kebutuhan benih
3. Waktu realisasi (paling cepat 3 bulan ke depan),
4. Domisili
5. Lokasi Kebun
Kirim ke hendrasipayung@yahoo.com
Pesanan Anda akami kami kumpulkan setelah mencapai jumlah 5.000 biji, selanjutnya akan kami proses.
Untuk informasi lebih lanjut hub 085925077652
Rabu, 13 Juli 2011
ASAL TANAMAN INDUK TANIA SELATAN
PT. Tania Selatan merupakan salah satu sumber benih kelapa sawit di Indonesia. Mengapa produsen benih, yang merupakan anak perusahaan WILMAR GROUP ini, layak dijadikan pilihan?
Tak lain karena tanaman induk yang digunakan untuk menghasilkan kecambah merupakan pohon terpilih. Konon populasi Dura yang digunakan oleh sumber benih ini adalah keturunan Dura Deli terseleksi di Malaysia dan Papua Nugini: Dura Harrison & Crosfield, Dura Chemara, dura MARDI, dura socfin dan dura Dami.
Sedangkan populasi psifera diintroduksi dan diseleksi di Costa Rica. Total, produsen benih ini memiliki tanaman induk sebanyak 117 famili dura dan 30 famili tenera/psifera asal Costarica.
Tidak heran, varietas yang dihasilkan PT. Tania Selatan memiliki sejumlah keunggulan. Selain memiliki produksi tinggi, tanaman asal produsen benih di Sumsel ini relatif handal ketika ditanam di areal marginal, khususnya lahan kering. Terbukti, produksi di atas 28 Ton TBS/ha/tahuan di areal kelas 3 (khususnya kering) bisa dicapai dengan varietas ini, apalagi di lahan kelas 1.
Jumat, 01 Juli 2011
TANAMAN KELAPA SAWIT PENDEK
Ini adalah gambar dari kelapa sawit jenis TN 1 yang pertambahan tinggi tanaman relatif lambat, namun produksinya cukup tinggi. Hebatnya lagi sawit ini ditanam di atas lahan berpasir dan kering di daerah Pulau Kundur, Kep. Riau.
Keunggulan dari varietas ini sudah produksi 24 bulan setelah tanaman. Dengan potensi produksi di atas 30 Ton/ha/tahun.
Kamis, 09 Juni 2011
TIDAK SEMUA BENIH BERKECAMBAH DIPASARKAN
Ternyata tidak semua biji sawit yang berkecambah dipasarkan oleh produsen benih. Gambar di atas menunjukkan aktivitas penyortiran yang dilakukan oleh sebuah sumber benih. Kecambah yang terkontaminasi jamur, berwarna putih, atau memiliki ukuran yang ekstrim akan otomatis dipisahkan.
Sebenarnya benih-benih afkiran tersebut masih dapat digunakan. Namun untuk menjaga kualitas kecambah, biji tersebut akan dimusnahkan. Selain aktivitas penyortiran benih-benih ini juga mendapatkan perlakukan pencegahan jamur dengan perendaman di larutan fungisida. Tujuannya jelas, agar konsumen mendapatkan benih sawit dengan kualitas terbaik.
Sebenarnya benih-benih afkiran tersebut masih dapat digunakan. Namun untuk menjaga kualitas kecambah, biji tersebut akan dimusnahkan. Selain aktivitas penyortiran benih-benih ini juga mendapatkan perlakukan pencegahan jamur dengan perendaman di larutan fungisida. Tujuannya jelas, agar konsumen mendapatkan benih sawit dengan kualitas terbaik.
Selasa, 07 Juni 2011
KANTUNG HANYA UNTUK KEMASAN BENIH
Banyak konsumen benih yang menghubungi kami dan menanyakan berapa harga benih per kantung? Tentu kami menjawab jika benih dijual per kecambah bukan per kantung.
Seperti gambar di atas, adalah benih yang dikemas di dalam kantung plastik milik PT. Bakti Tani Nusantara, sumber benih resmi di Batam. Sumber benih menggunakan kemasan plastik ini untuk melindungi kecambah agar tetap baik hingga sampai ke konsumen.
Ketika akan dikirim kantung plastik ini akan dimasukkan ke peti atau kardus. Dan setiap kemasan akan dilengkapi dengan kode-kode maupun tanda khusus untuk menunjukkan keaslian benih.
Oleh sebab itu benih unggul bermutu tidak pernah dijual per paket. Dan jika ada tawaran kecambah per kemasan, bisa jadi, adalah indikator benih palsu.
INI DIA BIBIT 3 BULAN MILIK PT. BTN
PT. Bakti Tani Nusantara ,sumber benih kelapa sawit yang berada di Batam, menyediakan bibit umur 3 bulan. Pasalnya banyak konsumen yang memilih membeli bibit dari pada kecambah untuk menghemat waktu penangkaran.
Namun jika menggunakan polibeg yang lazim digunakan untuk penangkaran tentu masalah yang dihadapi adalah pengiriman bibit jarak jauh. Karena akan sangat membutuhkan tempat yang cukup luas ketika diangkut. Oleh sebab itu PT. Bakti Tani Nusantara mengembangkan teknik pembibitan menggunakan media tanam dan polibeg yang lebih kecil.
Dengan teknik ini bibit dengan mudah dicabut dan dapat segera dipindahkan ke polibeg besar. Dan mudah dikirimkan menggunakan pesawat. Jadi bibit ini bisa dikirim hingga ke daerah Sulawesi.
Jenis sawit digunakan sebagai TN 1. Potensi produksi 30 ton/ha/tahun dan telah ditetapkan pemerintah sebagai varietas unggul. Sehingga layak digunakan oleh konsumen.
PT. Bakti Tani Nusantara telah menyiapkan bibit 3 bulan untuk diperoleh oleh konsumen dalam jumlah besar. Dan bibit ini ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau.
Namun jika menggunakan polibeg yang lazim digunakan untuk penangkaran tentu masalah yang dihadapi adalah pengiriman bibit jarak jauh. Karena akan sangat membutuhkan tempat yang cukup luas ketika diangkut. Oleh sebab itu PT. Bakti Tani Nusantara mengembangkan teknik pembibitan menggunakan media tanam dan polibeg yang lebih kecil.
Dengan teknik ini bibit dengan mudah dicabut dan dapat segera dipindahkan ke polibeg besar. Dan mudah dikirimkan menggunakan pesawat. Jadi bibit ini bisa dikirim hingga ke daerah Sulawesi.
Jenis sawit digunakan sebagai TN 1. Potensi produksi 30 ton/ha/tahun dan telah ditetapkan pemerintah sebagai varietas unggul. Sehingga layak digunakan oleh konsumen.
PT. Bakti Tani Nusantara telah menyiapkan bibit 3 bulan untuk diperoleh oleh konsumen dalam jumlah besar. Dan bibit ini ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau.
Selasa, 31 Mei 2011
PT BAKRIE PLANTATION MEMPRODUKSI VARIETAS SAWIT COMPACT
Pada tahun 2011 PT. Bakrie Plantation akan memproduksi varietas kelapa sawit jenis Compact yang memiliki karakteristik pertumbuhan lambat , dan tajuk pendek sehingga populasi per ha lebih banyak dari varietas yang ada di Indonesia. Serta memiliki produksi CPO yang tinggi.
Benih idari varietas ni rencananya digunakan untuk kebutuhan sendiri dan kebun plasma. Sehingga diharapkan dapat memacu produksi kelapa sawit di kebun milik PT. Bakrie Plantation atau petani binaan.
PT. Bakrie Plantation, perusahaan kelapa sawit yang berlokasi di Medan, tengah mempersiapkan diri menjadi sumber benih dengan bekerja sama dengan produsen benih ASD asal Costarica. Sehingga diharapkan varietas asal Negara Amerika Selatan Tersebut bisa tersedia di Indonesia.
SAWIT MENJALAR KE JAWA TIMUR
Saat ini terjadi demam sawit. Penyebarannya tidak hanya ke daerah-daerah baru seperti Sulawesi dan Papua. Namun juga ke daerah Jawa Timur yang lebih dekat dengan tanaman semusim
Menurut Soedjai Kartasasmita, pada Pertemuan Koordinasi Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan (26/5) diperkirakan saat ini terdapat 7000 ha dibangun kelapa sawit di Blitar Selatan. Menurut masyarakat setempat mereka mencoba menanam kelapa sawit karena hanya komoditas ini yang dapat memberikan kesejahteraan”,
Hanya saja, menurut ketua GPPI tersebut, petani di daerah tersebut masih awam dengan penanaman sawit. Sehingga bisa saja kebun tidak dibangun menurut standar yang berlaku. Oleh sebab itu geliat pengembangan sawit perlu senantiasa mendapatkan pengawasan oleh pemerintah agar sesuai dengan kaidah teknis budidaya kelapa sawit.
Rabu, 18 Mei 2011
BIBIT SAWIT UNGGUL LANGKA
Saat ini ketersediaan bibit sawit umur di atas 9 bulan langka. Pasalnya tidak banyak penangkar yang berani menjadi pewaralaba jika tidak didukung dengan program pengadaan bibit oleh pemerintah.
Kondisi demikian dikeluhkan seorang pewaralaba bibit kelapa sawit dengan PPKS Medan di Sumatera Selatan. Ia mengaku butuh waktu hingga beberapa bulan untuk menjual bibitnya.
Menurut ketentuan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, bibit umur 9 bulan sudah dapat dipasarkan. Namun si penangkar yang berdomisili di Musi Rawas, mengaku baru bisa menjual bibitnya setelah berumur 18 bulan. Itupun karena ada pengadaan bibit unggul sawit oleh pemerintah daerah di Sumatera Selatan.
Menurutnya memasarkan bibit sawit bermutu ke masyarakat umum kadang harus bersaing dengan bibit sawit palsu. Harga bibit bermutu di wilayah Sumatera bervariasi dari Rp. 25.000,- sd Rp. 30.000,- Namun bibit sawit palsu dipasarkan lebih rendah hingga 50% dari harga resmi.
Hal inilah mengakibatkan sejumlah pewaralaba dengan PPKS Medan maupun PT. BTN kesulitan menjual bibitnya, karena masyarakat lebih berminat membeli bibit palsu karena harga lebih murah. Belum lagi bibit palsu dengan yang bermutu sulit dibedakan secara fisik.
Berdasarkan pantuan Benih Center, saat ini bibit sawit bermutu siap salur para pewaralaba sawit hanya terdapat di beberapa tempat , antara lain di Kalimantan Timur, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan. Bibit yang tersedia di propinsi tersebut berumur dari 12 – 18 bulan. Di luar Propinsi tersebut ketersediaan bibit sawit pewaralaba terbatas mungkin juga tidak tersedia.
Oleh sebab itu jaminan unggul tidak serta merta membuat masyarakat mau membeli bibit sawit milik pewaralaba.
Kondisi demikian dikeluhkan seorang pewaralaba bibit kelapa sawit dengan PPKS Medan di Sumatera Selatan. Ia mengaku butuh waktu hingga beberapa bulan untuk menjual bibitnya.
Menurut ketentuan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, bibit umur 9 bulan sudah dapat dipasarkan. Namun si penangkar yang berdomisili di Musi Rawas, mengaku baru bisa menjual bibitnya setelah berumur 18 bulan. Itupun karena ada pengadaan bibit unggul sawit oleh pemerintah daerah di Sumatera Selatan.
Menurutnya memasarkan bibit sawit bermutu ke masyarakat umum kadang harus bersaing dengan bibit sawit palsu. Harga bibit bermutu di wilayah Sumatera bervariasi dari Rp. 25.000,- sd Rp. 30.000,- Namun bibit sawit palsu dipasarkan lebih rendah hingga 50% dari harga resmi.
Hal inilah mengakibatkan sejumlah pewaralaba dengan PPKS Medan maupun PT. BTN kesulitan menjual bibitnya, karena masyarakat lebih berminat membeli bibit palsu karena harga lebih murah. Belum lagi bibit palsu dengan yang bermutu sulit dibedakan secara fisik.
Berdasarkan pantuan Benih Center, saat ini bibit sawit bermutu siap salur para pewaralaba sawit hanya terdapat di beberapa tempat , antara lain di Kalimantan Timur, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan. Bibit yang tersedia di propinsi tersebut berumur dari 12 – 18 bulan. Di luar Propinsi tersebut ketersediaan bibit sawit pewaralaba terbatas mungkin juga tidak tersedia.
Oleh sebab itu jaminan unggul tidak serta merta membuat masyarakat mau membeli bibit sawit milik pewaralaba.
SAWIT UNGGUL SEPERTI “COSTARICA”
Ingin mendapatkan benih unggul seperti Costarica, yang pertumbuhan dan tajuk pendek, sehingga bisa ditanam lebih banyak? Selain itu varietas ini mampu mencapai produksi hingga 30 ton/ha/tahun meskipun ditanam di lahan gambut.
Varietas tersebut adalah Tania Selatan yang dihasilkan oleh PT. Tania Selatan, merupakan anak perusahaan dari Wilmar Group, sebagai salah satu perusahaan sawit penghasil CPO terbesar di Indonesia. PT. Tania Selatan berdomisili di Sumatera Selatan
Induk dari Tania Selatan ini di datangkan langsung dari ASD Costarica. Sehingga tidak heran jika varietas ini tidak berbeda dengan tanaman sawit dari Amerika Latin tersebut.
PT. Tania Selatan hingga Bulan Juni mampu memasok hingga 3 juta butir kecambah. Salah satu layanan yang diberikan oleh sumber benih terkemuka tersebut adalah jasa pengiriman benih ke konsumen. Tujuannya agar pembeli dapat memperoleh bahan tanam unggul tanpa harus datang ke kebun induk.
Varietas tersebut adalah Tania Selatan yang dihasilkan oleh PT. Tania Selatan, merupakan anak perusahaan dari Wilmar Group, sebagai salah satu perusahaan sawit penghasil CPO terbesar di Indonesia. PT. Tania Selatan berdomisili di Sumatera Selatan
Induk dari Tania Selatan ini di datangkan langsung dari ASD Costarica. Sehingga tidak heran jika varietas ini tidak berbeda dengan tanaman sawit dari Amerika Latin tersebut.
PT. Tania Selatan hingga Bulan Juni mampu memasok hingga 3 juta butir kecambah. Salah satu layanan yang diberikan oleh sumber benih terkemuka tersebut adalah jasa pengiriman benih ke konsumen. Tujuannya agar pembeli dapat memperoleh bahan tanam unggul tanpa harus datang ke kebun induk.
Selasa, 17 Mei 2011
Jumat, 29 April 2011
KEGAGALAN INVESTASI SAWIT KARENA KETIDAKTAHUAN
Tidak banyak yang menyadari jika factor utama penyebab kegagalan investasi sawit adalah kurangnya pengetahuan pekebun. Tentu tidak mengejutkan, sejak terjadinya gairah mengembangkan sawit, saat ini banyak pemain baru dalam pengembangan sawit. Namun kesalahan terbesar adalah banyak orang yang beranggap hanya dengan menanam sawit maka uang yang mengiurkan akan segera masuk ke rekening Anda.
Ironisnya banyak yang mengalami kegagalan atau hasil yang diperoleh tidak memuaskan. Mengapa?
Banyak sebab. Mulai dari “tanpa sadar “ menggunakan benih palsu. “Tanpa sadar” menanam di kebun tanpa tahu kondisi keasaman lahannya. Plus “tanpa sadar” sawit punya kebutuhan pupuk pada tingkat tertentu, jika terlalu banyak diberikan pupuk akan mengakibatkan pemborosan, kalau kurang berdampak pada produktivitas.
Ketidaksadaran-ketidaksadaran itu terjadi karena banyak orang terlalu terbawa emosi mengembangkan sawit tanpa sedikit bersabar melakukan investasi pengetahuan.Cluenya adalah Anda harus mau membayar mahal untuk mempersiapkan sesuatu untuk mendatangkan keuntungan.
Oleh sebab itu seorang pekebun wajib mengisi pikirannya dengan berbagai informasi, baik dari pelatihan, bertanya pada pakar, ikut seminar. Salah satu krusial yang pasti akan diperoleh seorang pekebun ketika ia dibekali pengetahuan sudah terlihat ketika dia akan membeli benih.
Benih mahal, benih perlu usaha untuk mendapatkan. “Benar”, itu adalah kondisi yang sebenarnya. Namun bagi orang yang well inform akan mengakui itu dan menyesuaikan diri karena ia menyadari bahwa perkebunannya akan memanjakan dirinya hingga 24 tahun. Maka ia akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan benih dan bibit unggul dan tidak membiarkan dirinya untuk “tidak melakukan pengorbanan yang berarti” untuk memperoleh sesuatu yang berharga.
Oleh sebab itu cerdaskan berkebun sawit, dapat informasi teraktual dan silahkan menikmati keuntungan yang harusnya Anda peroleh.
Ironisnya banyak yang mengalami kegagalan atau hasil yang diperoleh tidak memuaskan. Mengapa?
Banyak sebab. Mulai dari “tanpa sadar “ menggunakan benih palsu. “Tanpa sadar” menanam di kebun tanpa tahu kondisi keasaman lahannya. Plus “tanpa sadar” sawit punya kebutuhan pupuk pada tingkat tertentu, jika terlalu banyak diberikan pupuk akan mengakibatkan pemborosan, kalau kurang berdampak pada produktivitas.
Ketidaksadaran-ketidaksadaran itu terjadi karena banyak orang terlalu terbawa emosi mengembangkan sawit tanpa sedikit bersabar melakukan investasi pengetahuan.Cluenya adalah Anda harus mau membayar mahal untuk mempersiapkan sesuatu untuk mendatangkan keuntungan.
Oleh sebab itu seorang pekebun wajib mengisi pikirannya dengan berbagai informasi, baik dari pelatihan, bertanya pada pakar, ikut seminar. Salah satu krusial yang pasti akan diperoleh seorang pekebun ketika ia dibekali pengetahuan sudah terlihat ketika dia akan membeli benih.
Benih mahal, benih perlu usaha untuk mendapatkan. “Benar”, itu adalah kondisi yang sebenarnya. Namun bagi orang yang well inform akan mengakui itu dan menyesuaikan diri karena ia menyadari bahwa perkebunannya akan memanjakan dirinya hingga 24 tahun. Maka ia akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan benih dan bibit unggul dan tidak membiarkan dirinya untuk “tidak melakukan pengorbanan yang berarti” untuk memperoleh sesuatu yang berharga.
Oleh sebab itu cerdaskan berkebun sawit, dapat informasi teraktual dan silahkan menikmati keuntungan yang harusnya Anda peroleh.
Rabu, 20 April 2011
KOPI KINTAMANI DIMINATI DI LUAR NEGERI
Bali tidak hanya terkenal dengan tempat wisatanya namun juga dengan kopinya yang bercita rasa. Setidaknya hal ini dibuktikan dari kopi Kintamani yang telah menembus pasar Ekspor.
Menurut Kadis Perkebunan Prov Bali, disela pertemuan koordinasi DPRD dengan Dirjen Perkebunan di Jakarta (21/4) menyebutkan jika kopi Bali khususnya asal Kintamani sudah dikontrak eksportir. Menariknya, mereka membeli kopi Bali tersebut sebelum panen berlangsung, seharga Rp. 35.000/kg. Biji kopi pilihan tersebut akan dikirim ke Jepang.
Setiap tahunnya produksi kopi Kintamani di Pulau Bali mencapai 3.200 ton. Namun tahun ini produksinya kemungkinan merosot menjadi 2.500 ton akibat anomaly cuaca. Demikian ditambahkannya
Kopi arabika ini disukai tidak lepas dari rasa dan aromannya yang khas. Kopi Kintamani merupakan kopi specialty yang biji digunakan menghasilkan seduhan kopi eksklusif di café-café lux di mancanegara.
Untuk bibit, menurut Kadisbun Prov Bali, di Pulau Dewata tersebut terdapat 10 ha KI. Bagi yang berminat mendapatkan benih unggul Kopi Kintamani bisa memperolehnya dari sumber benih tersebut
Menurut Kadis Perkebunan Prov Bali, disela pertemuan koordinasi DPRD dengan Dirjen Perkebunan di Jakarta (21/4) menyebutkan jika kopi Bali khususnya asal Kintamani sudah dikontrak eksportir. Menariknya, mereka membeli kopi Bali tersebut sebelum panen berlangsung, seharga Rp. 35.000/kg. Biji kopi pilihan tersebut akan dikirim ke Jepang.
Setiap tahunnya produksi kopi Kintamani di Pulau Bali mencapai 3.200 ton. Namun tahun ini produksinya kemungkinan merosot menjadi 2.500 ton akibat anomaly cuaca. Demikian ditambahkannya
Kopi arabika ini disukai tidak lepas dari rasa dan aromannya yang khas. Kopi Kintamani merupakan kopi specialty yang biji digunakan menghasilkan seduhan kopi eksklusif di café-café lux di mancanegara.
Untuk bibit, menurut Kadisbun Prov Bali, di Pulau Dewata tersebut terdapat 10 ha KI. Bagi yang berminat mendapatkan benih unggul Kopi Kintamani bisa memperolehnya dari sumber benih tersebut
Senin, 11 April 2011
DIJUAL BIBIT SAWIT SUPER BERSERTIFIKAT
Ingin mendapatkan bibit sawit super dengan potensi produksi hingga 33 ton/TBS /tahun per ha. Bersertifikat, terseleksi. Untuk lokasi
(1) Kota Bengkulu, 50.000 batang, umur 18 sd 24 bulan, varietas TN1
(2) Sopek, Kab. Panajam, Propinsi Kalimantan Timur, 200.000 batang, 12 sd 13 bulan, varietas Marihat New Edition asal PPKS
Bibit ini dijual cepat, mengingat ini adalah stok bibit kami yang tersisa, pembelian min 5000 batang. Harga normal Rp. 45.000,-/batang. Namun hingga Bulan Mei Bibit kami jual dengan harga Rp. 28.000,- untuk Bengkulu dan Rp. 35.000/batang untuk Kaltim (nego).
Bagi yang berminat segera menghubungi Bapak Sipayung di nomor 08192121207.
(1) Kota Bengkulu, 50.000 batang, umur 18 sd 24 bulan, varietas TN1
(2) Sopek, Kab. Panajam, Propinsi Kalimantan Timur, 200.000 batang, 12 sd 13 bulan, varietas Marihat New Edition asal PPKS
Bibit ini dijual cepat, mengingat ini adalah stok bibit kami yang tersisa, pembelian min 5000 batang. Harga normal Rp. 45.000,-/batang. Namun hingga Bulan Mei Bibit kami jual dengan harga Rp. 28.000,- untuk Bengkulu dan Rp. 35.000/batang untuk Kaltim (nego).
Bagi yang berminat segera menghubungi Bapak Sipayung di nomor 08192121207.
Selasa, 29 Maret 2011
KEBUN INDUK SAWIT PERTAMA MENGELILINGI LAPANGAN GOLF
PT. Pasca Surya Garden siap membangun kebun induk kelapa sawit. Pelaksanaan pembangunan ini akan dilaksanakan mulai tahun 2010 yang lalu. Menariknya kebun induk tersebut akan dibangun berdampingan lapangan golf eksklusif di Propinsi Riau.
PT. Panca Surya Garden (PSG), yang merupakan anak perusahaan dari PT. Ciliandra Perkasa Group yang bergerak di bidang industri perkebunan kelapa sawit, selama ini lebih terfokus pada bidang usaha industry agrowisatan dan perbenihan. PT. PSG sendiri memiliki lapangan golf yang berlokasi di Desa Kubang Jaya, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau.
Melihat tingginya kebutuhan benih kelapa sawit baik untuk perusahaan grup sendiri maupun perusahaan lain, maka PT. PSG berencana mengembangkan kebun induk memanfatkan areal konsensi seluas seluas 270 ha disekeliling lapangan golf. Sekaligus kebun benih pertama yang berdampingan dengan lapangan golf. Jika mengunjungi perkebun kelapa sawit biasanya hanya akan melihat tanaman sawit, tumpukan cover crop dan tanaman paku-pakuan yang menutupi tanah, maka kelak mengunjungi kebun induk PT. PSG, konsumen benih juga bisa menikmati apiknya lapangan golf yang ditengahnya terdapat danau. Plus mencoba beberapa hole untuk melepas penat.
Untuk mewujudkan rencana tersebut PT. PSG telah mengikat kerjasama dengan Altum Solutions Corp yang berlokasi di Britis Virgin Islans. Dimana, produsen benih tersebut akan menyupply stok untuk materi induk dalam bentuk Dura ataupun Pisifera, serta akan membantu PSG dalam merancang sumber benihnya. Pada tahun 2010 yang melalui kerjasama ini, PT PSG memperoleh Dura dan Psifera terpilih yang nantinya akan digunakan untuk materi persilangan.
Selain dari kerjasama dengan ASC PT. PSG juga mendapatkan materi genetik dari hasil eksplorasi dan pertukaran dengan nagara-negara di Afrika dan Amerika Selatan yang difasilitasi oleh Pemerintah dan Konsorsium Eksplorasi Sumber Daya Genetik Indonesia. Dari keragaman ketersediaan materi induk ini PT. PSG menargetkan bisa memperoleh bahan tanam yang memiliki keunggulan dari varietas yang telah digunakan secara komersial di Indonesia.
Untuk kebun koleksi yang dibangun di Desa Kubang Jaya. Kecamatan Siak Hulu, kabupaten Kampar, Propinsi Riau , dari 270 hektar lahan yang dicadangkan, seluas 113 hektar diantaranya akan digunakan untuk Kebun Induk kelapa Sawit. Materi Pisifera akan ditanam di areal seluas 22,8 ha untuk materi Pisifera (TxT,TxP) dan 49,4 ha untuk materi Dura (DxD). Pt. PSG juga akan membangun kebun pengujian progeny seluas 20,7 ha, dan 20 ha untuk menampung materi SDG baru yang akan diperoleh dari hasil eksplorasi dari Afrika dan Amerika Selatan. Sisanya akan dicadangkan untuk pembangun kebun Induk tahap kedua.
Dengan kehadiran PT. PSG sebagai sumber benih kelapa sawit, maka 8 tahun mendatang pekebun sawit Indonesia semakin mudah memperoleh benih kelapa sawit. Setelah Mekarsari yang telah membangun kebun induk di tengah agrowisata buahnya dan segera ditetapkan menjado sumber benih, maka PT. PSG akan segera menyusul dengan kebun induk sawit unuknya yang berdekatan dengan lapangan golf yang tertata scara ekslusif.
Kamis, 24 Maret 2011
KETENTUAN LOKASI KEBUN INDUK KOPI
Kopi arabika merupakan jenis kopi untu daerah dataran tinggi. Sebagian besar kopi spesial berjenis ini. Sehingga pembangunan kebun induk kopi arabika adalah bidang usaha perkebunan yang masih menjanjikan. Mengingat kopi arabika Indonesia merupakan salah satu komoditas ekspor.
Adapun kriteria lokasi untuk pendirian kebun induk kopi arabika adalah sebagai berikut:
Syarat Lokasi
Letaknya terisolir dari pertanaman kopi robusta .
Lahan bebas`dari nematoda
Aman dari gangguan pencurian
Mudah diawasi.
Tanah
pH tanah : 5,5 – 6,5.
Kandungan bahan organik pada tanah atas (top soil) minimal 2%
Struktur tanah gembur/remah, keadaan tanah efektif >100 cm.
Kelerengan tanah untuk kebun benih maximum 20 %.
Iklim
Tinggi tempat 700 – 1.500 m dari permukaan laut.
Suhu/temperatur 15 - 24ºC.
Curah hujan rata-rata 1.500 – 4.000 mm/tahun
Jumlah bulan kering rata-rata 1 – 3 bulan/tahun (menurut Schmidt & Ferguson
Jumat, 18 Maret 2011
BIBIT SAWIT BERSERTIFIKAT UMUR 18 BULAN DIJUAL CEPAT LOKASI BENGKULU
Bagi rekan-rekan yang membutuhkan bibit bersertifikat asal PT. Bakti Tani Nusantara, sumber benih resmi yang ditetapkan pemerintah tahun 2008, saat ini tersedia stok benih sebanyak 60.000 batang umur 18 bulan. Bibit ini sudah cukup tinggi sehingga cocok untuk daerah yang rawan hama babi hutan.
Bibit ini dijual Rp. 27.000 batang/bibit, dan akan disertifikat ulang oleh BP2MB Bengkulu yang berlaku hingga 4 tahun mendatang. Bagi yang berminat segera menghubungi kam melalui pengelola blog ini, sebelum bulan Mei. Karena jika tidak bibit ini akan diserap untuk program pemerintah (kami lebih menyukai penjualan ke konsumen, karena cash and carry dan tidak perlu repot mengurusi dokumen).
Bibit ini sendiri berlokasi di kota Bengkulu. Kami hanya menerima pemesan dalam jumlah besar atau borongan. Khususnya bagi perusahaan yang harus segera tanam.
Bagi yang berminat hubungi pengelola blog ini (benih center) di nomor 085925077652
Bibit ini dijual Rp. 27.000 batang/bibit, dan akan disertifikat ulang oleh BP2MB Bengkulu yang berlaku hingga 4 tahun mendatang. Bagi yang berminat segera menghubungi kam melalui pengelola blog ini, sebelum bulan Mei. Karena jika tidak bibit ini akan diserap untuk program pemerintah (kami lebih menyukai penjualan ke konsumen, karena cash and carry dan tidak perlu repot mengurusi dokumen).
Bibit ini sendiri berlokasi di kota Bengkulu. Kami hanya menerima pemesan dalam jumlah besar atau borongan. Khususnya bagi perusahaan yang harus segera tanam.
Bagi yang berminat hubungi pengelola blog ini (benih center) di nomor 085925077652
Senin, 14 Maret 2011
PENGEMBANGAN JARAK PAGAR MENGUNTUNGKAN?
Ternyata bisnis jarak pagar masih cukup menguntungkan. Hal ini setidaknya dibuktikan dari pengalaman PT. Bumi Eka Persada, anak perusahaan Sinar Mas Group.
Setidaknya hal ini dibuktikan dari pengembangan kebun induk di bilangan Cikarang, dimana PT. Bumi Eka Persana memiliki kebun seluas 40 ha. Varietas yang digunakan adalah jenis IP3 yang sudah diseleksi lebih lanjut sehingga bisa diperoleh produksi hingga 10 ton/ha/tahun biji kering.
Biji terpilih dijual dengan harga Rp. 150.000/kg. Jika banyak produsen benih yang mengeluhkan sulitnya menjual benih jarak pagar, hal yang berbeda dialami perusahaan Group Sinar Mas. Berapapun stok benih yang tersedia selalu habis terutama oleh pembeli dari Korea Selatan dan Jepang.
Untuk biji-biji afkir diolah menjadi minyak. Nah, berdasarkan pengalaman sinar mas, ternyata minyak jarak pagar memilih keunggulan dibandingkan minyak kelapa sawit karena tidak mudah membeku. Sama seperti benih jarak, minyak ini, berapapun stoknya selalu habis terjual.
Bahkan SMART pernah menjual minyak jatropha seharga $ 1250/ton atau sebanding dengan harga CPO. Hal ini terkait dengan tingginya harga minya bumi beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan untuk menghasilkan bahan bakar nabati. Sehingga tidaknya hanya CPO yang berani dibeli mahal oleh buyer di luar negeri namun juga minyak jarak pagar.
Menurut Tony Liwang, direktur PT SMARTRI, harga minyak bakar nabati asal jarak pagar sudah cukup visible jika dijual tingkat harga dunia. Namun di Indonesia seolah tidak menarik karena harga bio-diesel dibandingkan dengan harga solar subsidi. Tapi jika tanaman jarak ini dikembangkan di daerah-daerah yang marginal, seperti daerah kepulauan atau perbatasan yang konon harga BBM bisa menembus harga di atas Rp. 15.000,- maka bahan bakar nabati menjadi sangat visible.
“Ada baiknya jarak pagar diarahkan untuk mendukung terciptanya desa mandiri. Jarak kemudian ditanam sebagai tanaman pagar atau disela-sela tanaman produktif. Kemudian hasilnya digunakan untuk penggunaan sendiri menggantikan penggunaan minyak tanah atau bahan bakar lainnya”, tambahnya.
Setidaknya hal ini dibuktikan dari pengembangan kebun induk di bilangan Cikarang, dimana PT. Bumi Eka Persana memiliki kebun seluas 40 ha. Varietas yang digunakan adalah jenis IP3 yang sudah diseleksi lebih lanjut sehingga bisa diperoleh produksi hingga 10 ton/ha/tahun biji kering.
Biji terpilih dijual dengan harga Rp. 150.000/kg. Jika banyak produsen benih yang mengeluhkan sulitnya menjual benih jarak pagar, hal yang berbeda dialami perusahaan Group Sinar Mas. Berapapun stok benih yang tersedia selalu habis terutama oleh pembeli dari Korea Selatan dan Jepang.
Untuk biji-biji afkir diolah menjadi minyak. Nah, berdasarkan pengalaman sinar mas, ternyata minyak jarak pagar memilih keunggulan dibandingkan minyak kelapa sawit karena tidak mudah membeku. Sama seperti benih jarak, minyak ini, berapapun stoknya selalu habis terjual.
Bahkan SMART pernah menjual minyak jatropha seharga $ 1250/ton atau sebanding dengan harga CPO. Hal ini terkait dengan tingginya harga minya bumi beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan untuk menghasilkan bahan bakar nabati. Sehingga tidaknya hanya CPO yang berani dibeli mahal oleh buyer di luar negeri namun juga minyak jarak pagar.
Menurut Tony Liwang, direktur PT SMARTRI, harga minyak bakar nabati asal jarak pagar sudah cukup visible jika dijual tingkat harga dunia. Namun di Indonesia seolah tidak menarik karena harga bio-diesel dibandingkan dengan harga solar subsidi. Tapi jika tanaman jarak ini dikembangkan di daerah-daerah yang marginal, seperti daerah kepulauan atau perbatasan yang konon harga BBM bisa menembus harga di atas Rp. 15.000,- maka bahan bakar nabati menjadi sangat visible.
“Ada baiknya jarak pagar diarahkan untuk mendukung terciptanya desa mandiri. Jarak kemudian ditanam sebagai tanaman pagar atau disela-sela tanaman produktif. Kemudian hasilnya digunakan untuk penggunaan sendiri menggantikan penggunaan minyak tanah atau bahan bakar lainnya”, tambahnya.
Kamis, 10 Maret 2011
PENYEBAB PEKEBUN MENGGUNAKAN BENIH SAWIT PALSU
Ada beberapa penyebab pekebun menggunakan benih sawit palsu.
Pertama, karena ketidaktahuan. Banyak pekebun yang ingin berkebun sawit namun tidak dibekali pengetahuan yang memadai. Terbukti banyak pekebun yang dengan mudahnya membeli benih asalan yang dijual di pasaran dengan berbagai embel-embel. Padahal benih sawit hanya bisa diperoleh di 8 sumber benih, dan tidak di tempat lain.
Ironisnya banyak pekebun yang terkejut mengetahui jika harga benih atau bibit sawit mahal urung membeli dari yang resmi dan memilih yang asalan. Padahal jika dihitung biaya yang ia keluarkan untuk benih belum seberapa dibandingkan investasi lainnya seperti pembelian lahan dan sarana produksi. Padahal jika menggunakan benih palsu, maka tanaman yang dihasilkan memiliki produksi tinggi dan di bebepa tempat dijumpai tanaman yang tidak menghasilkan sama sekali.
Kedua, alasan kepraktisan. Salah satu kendala untuk mendapakan benih bermutu adalah seluruh sumber benih berada di Sumatera. Sehingga pekebun yang akan menanam sawit di luar Kalimantan menjadi sedikit kesulitan. Namun banyak pekebun yang memutuskan untuk membeli dari pihak ketiga dengan alasan punya akses ke sumber benih. Atau membeli dari sumber yang tidak jelas.
Untuk benih sebaiknya setiap pekebun tidak perlu kompromi. “Dapatkan benih sawit bermutu sebisa mungkin”. Tidak ada yang sia-sia jika Anda lakukan itu. Karena apa yang Anda bakal peroleh bukan hanya bernilai beberapa juta melainkan puluhan bahkan ratusan juta selama puluhan tahun. Jadi cerdaslah dalam mengambil keputusan jangka panjang.
Ketiga, terlalu percaya dengan embel-embel impor. Banyak pekebun yang tahu dimana sumber benih kelapa sawit tetap saja membeli dari sumber yang tidak jelas hanya karena benih yang dipasarkan berasal dari luar negeri. Mungkin jika ada orang yang menawarkan benih asal Australia atau USA maka mereka juga akan segera membeli.
Hal yang perlu disadari koleksi materi induk yang ada di Indonesia sama lengkapnya dengan sumber benih yang ada di luar negeri seperti Malaysia, Costarica, PNG. Bahkan baru-baru ini sumber benih Indonesia sudah melakukan penambahan materi induk baru dari hasil eksplorasi di Afrika.
Dan perusahaan sawit besar di dunia juga ada di Indonesia dan mereka menggunakan benih dalam negeri. Jadi tidak ada alasan bagi pekebun untuk underestimate terhadap kuaitas benih negeri sendiri.
Pertama, karena ketidaktahuan. Banyak pekebun yang ingin berkebun sawit namun tidak dibekali pengetahuan yang memadai. Terbukti banyak pekebun yang dengan mudahnya membeli benih asalan yang dijual di pasaran dengan berbagai embel-embel. Padahal benih sawit hanya bisa diperoleh di 8 sumber benih, dan tidak di tempat lain.
Ironisnya banyak pekebun yang terkejut mengetahui jika harga benih atau bibit sawit mahal urung membeli dari yang resmi dan memilih yang asalan. Padahal jika dihitung biaya yang ia keluarkan untuk benih belum seberapa dibandingkan investasi lainnya seperti pembelian lahan dan sarana produksi. Padahal jika menggunakan benih palsu, maka tanaman yang dihasilkan memiliki produksi tinggi dan di bebepa tempat dijumpai tanaman yang tidak menghasilkan sama sekali.
Kedua, alasan kepraktisan. Salah satu kendala untuk mendapakan benih bermutu adalah seluruh sumber benih berada di Sumatera. Sehingga pekebun yang akan menanam sawit di luar Kalimantan menjadi sedikit kesulitan. Namun banyak pekebun yang memutuskan untuk membeli dari pihak ketiga dengan alasan punya akses ke sumber benih. Atau membeli dari sumber yang tidak jelas.
Untuk benih sebaiknya setiap pekebun tidak perlu kompromi. “Dapatkan benih sawit bermutu sebisa mungkin”. Tidak ada yang sia-sia jika Anda lakukan itu. Karena apa yang Anda bakal peroleh bukan hanya bernilai beberapa juta melainkan puluhan bahkan ratusan juta selama puluhan tahun. Jadi cerdaslah dalam mengambil keputusan jangka panjang.
Ketiga, terlalu percaya dengan embel-embel impor. Banyak pekebun yang tahu dimana sumber benih kelapa sawit tetap saja membeli dari sumber yang tidak jelas hanya karena benih yang dipasarkan berasal dari luar negeri. Mungkin jika ada orang yang menawarkan benih asal Australia atau USA maka mereka juga akan segera membeli.
Hal yang perlu disadari koleksi materi induk yang ada di Indonesia sama lengkapnya dengan sumber benih yang ada di luar negeri seperti Malaysia, Costarica, PNG. Bahkan baru-baru ini sumber benih Indonesia sudah melakukan penambahan materi induk baru dari hasil eksplorasi di Afrika.
Dan perusahaan sawit besar di dunia juga ada di Indonesia dan mereka menggunakan benih dalam negeri. Jadi tidak ada alasan bagi pekebun untuk underestimate terhadap kuaitas benih negeri sendiri.
Senin, 07 Maret 2011
KULTUR JARINGAN MENJADI SOLUSI PERBANYAKAN KELAPA SAWIT MASA DEPAN
Kultur jaringan bisa dijadikan ujung tombak perbanyakan kelapa sawit ke depan. Untuk mempercepat proses waktu memperoleh bahan tanam unggul yang cukup lama jika menggunakan cara konvensional.
Menurut Tony Liwang Direktur R&D PT Sinar Mas Tbk (SMART) untuk menghasilkan varietas unggul perlu puluhan tahun. Saat ini sumber benih sudah mendapatkan materi tanaman sawit asal Kamerun namun perlu bertahun-tahun untuk menjadikan sumber genetic ini menjadi tanaman induk advance. Dan perlu beberapa tahun kemudian untuk menghasilkan varietas sawit unggul.
“Oleh sebab itu menurut saya solusi untuk mendapatkan varietas unggul adalah tissue culture. Caranya adalah dengan mencari tanaman dengan produksi terbaik untuk diperbanyak secara kultur jaringan. Misalnya saja pada sebuah perkebunan kelapa sawit dengan produksi rata 30 ton/ha/tahun, tentu jika dicek secara blok dipastikan ada yang produksinya hanya 25 ton/ha/tahun namun ada yang mencapai 40 ton/ha/tahun”, kata Tony Liwang.
“Misalnya menghadapi ancaman gonoderma, penyakit yang menjadi momok pada perkebunan yang telah melakukan replanting. Saya pernah menemukan tanaman kelapa sawit yang tetap hidup meskipun tanaman disekelilingnya sudah mati akibat Gonoderma. Maka bisa jadi tanaman itu memiliki ketahanan terhadap penyakit tersebut. Jadi untuk menghasilkan bahan tanam tahan gonoderma maka cukup memperbanyak tanaman tersebut dengan kultur jaringan. Oleh sebab itu tanaman tersebut kami berusaha selamatkan dan pelihara untuk diclonning dikemudian hari” jelas Tony.
Maka untuk mendapatkan bahan tanam unggul cukup mencopy tanaman dari blok yang memiliki produksi 40 ton/ha/tahun. Dipastikan keunggulan induknya akan turun kepada anaknya. Karena kita ketahui bahwa dengan kultur jaringan akan dihasilkan anak yang identik dengan induknya. Berbeda dengan cara konvensional yang dipastikan masih anakannya memiliki variasi cukup tinggi dengan induknya.
Oleh sebab itu menurut Tony Liwang, kedepannya fungsi sumber benih lebih pada mencopy tanaman yang ingin diperbanyak oleh konsumen. Jadi calon pengguna benih cukup menunjukkan tanaman mana yang ingin ia tanam dan produsen benih melakukan cloning. Jelas cara ini akan mempersingkat proses produksi bahan tanam unggul
“Saat ini SMART sudah mengembangkan perbanyakan tanaman kelapa sawit melalui kultur jaringan. Dan beberapa bibit hasil cloning di lab milik perusahaan sawit besat tersebut telah mulai ditanam di perkebunan milik sendiri”, jelas Tony.
“Saya sangat mengharapkan sinergi antara para peneliti kultur jaringan bagaimana agar mekanisme ini bisa diwujudkan dalam beberapa ke depan secara luas . Dengan demikian kita bisa mempercepat perbanyakan tanaman sawit unggul bagi masyarakat”, ungkapnya.
Menurut Tony Liwang Direktur R&D PT Sinar Mas Tbk (SMART) untuk menghasilkan varietas unggul perlu puluhan tahun. Saat ini sumber benih sudah mendapatkan materi tanaman sawit asal Kamerun namun perlu bertahun-tahun untuk menjadikan sumber genetic ini menjadi tanaman induk advance. Dan perlu beberapa tahun kemudian untuk menghasilkan varietas sawit unggul.
“Oleh sebab itu menurut saya solusi untuk mendapatkan varietas unggul adalah tissue culture. Caranya adalah dengan mencari tanaman dengan produksi terbaik untuk diperbanyak secara kultur jaringan. Misalnya saja pada sebuah perkebunan kelapa sawit dengan produksi rata 30 ton/ha/tahun, tentu jika dicek secara blok dipastikan ada yang produksinya hanya 25 ton/ha/tahun namun ada yang mencapai 40 ton/ha/tahun”, kata Tony Liwang.
“Misalnya menghadapi ancaman gonoderma, penyakit yang menjadi momok pada perkebunan yang telah melakukan replanting. Saya pernah menemukan tanaman kelapa sawit yang tetap hidup meskipun tanaman disekelilingnya sudah mati akibat Gonoderma. Maka bisa jadi tanaman itu memiliki ketahanan terhadap penyakit tersebut. Jadi untuk menghasilkan bahan tanam tahan gonoderma maka cukup memperbanyak tanaman tersebut dengan kultur jaringan. Oleh sebab itu tanaman tersebut kami berusaha selamatkan dan pelihara untuk diclonning dikemudian hari” jelas Tony.
Maka untuk mendapatkan bahan tanam unggul cukup mencopy tanaman dari blok yang memiliki produksi 40 ton/ha/tahun. Dipastikan keunggulan induknya akan turun kepada anaknya. Karena kita ketahui bahwa dengan kultur jaringan akan dihasilkan anak yang identik dengan induknya. Berbeda dengan cara konvensional yang dipastikan masih anakannya memiliki variasi cukup tinggi dengan induknya.
Oleh sebab itu menurut Tony Liwang, kedepannya fungsi sumber benih lebih pada mencopy tanaman yang ingin diperbanyak oleh konsumen. Jadi calon pengguna benih cukup menunjukkan tanaman mana yang ingin ia tanam dan produsen benih melakukan cloning. Jelas cara ini akan mempersingkat proses produksi bahan tanam unggul
“Saat ini SMART sudah mengembangkan perbanyakan tanaman kelapa sawit melalui kultur jaringan. Dan beberapa bibit hasil cloning di lab milik perusahaan sawit besat tersebut telah mulai ditanam di perkebunan milik sendiri”, jelas Tony.
“Saya sangat mengharapkan sinergi antara para peneliti kultur jaringan bagaimana agar mekanisme ini bisa diwujudkan dalam beberapa ke depan secara luas . Dengan demikian kita bisa mempercepat perbanyakan tanaman sawit unggul bagi masyarakat”, ungkapnya.
Kamis, 03 Maret 2011
BENTUK WARALABA BENIH KELAPA SAWIT DI INDONESIA
Ternyata tidak hanya minimarket yang diwaralabakan, bisnis benihpun bisa diwaralabakan. Waralaba dapat diartikan, erikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
Untuk benih kelapa sawit, di Indonesia terdapat 3 bentuk kerjasama waralaba, yakni:
Waralaba Varietas : Produsen benih (pemilik varietas) mereproduksi pohon induk hasil program pemuliaannya yang digunakan penerima waralaba untuk menghasilkan benih. Artinya penerima waralaba akan diberikan hak untuk memiliki pohon induk dari pemberi waralaba, demikian halnya dengan teknologi pengolahannya. Di Indonesia system ini digunakan beberapa perusahaan besar swasta untuk memiliki sumber benih sawit dengan bekerjasama dengan sumber benih di luar negeri. Di Indonesia, sumber benih PPKS membuka kesempatan waralaba bagi perusahaan yang berminat menjadi produsen benih.
Waralaba Benih : Produsen benih menyerahkan benih hasil persilangan untuk dikecambahkan di Seed Processing Unit milik penerima waralaba. Jadi si penerima waralaba tidak mendapatkan hak untuk memiliki pohon induk dari pemberi waralaba. Kerjasama antara Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dengan Balai Penelitian Karet Sembawa berlangsung dengan cara demikian.
Waralaba Bibit : Produsen benih menyerahkan kecambah untuk dibibitkan oleh penerima waralaba mengikuti kaidah-kaidah yang ditentukan oleh produsen benih. Jadi penerima waralaba nantinya menjual bahan tanam sawit dalam bentuk bibit siap tanam berumur di atas 12 bulan. Waralaba jenis ini adalah yang paling popular saat ini, karena ada 2 sumber benih yang bersedia menjadi pemberi waralaba yakni PPKS dan PT. Bakti Tani Nusantara (BTN).
Melalui waralaba ini maka pihak-pihak yang berminat menjadi produsen benih dapat segera menjadi penyedia benih tanpa harus melewati proses pengembangan selama berpuluh-puluh tahun. JAdi tentu ini layak dijadikan pilihan bagi perusahaan atau perseorangan yang ingin menginvestasikan uangnya dalam usaha yang sangat menguntungkan.
Minggu, 27 Februari 2011
MEMBELI BENIH SAWIT UNGGUL TIDAK MEMBUTUHKAN SPEKULASI
Banyak calon pekebun yang menganggap mendapatkan benih sawit membutuhkan spekulasi. Mereka berusaha mencari bibit dari satu penangkar ke penangkar yang lain. Atau mencoba mencari jalur-jalur belakang untuk mendapatkan benih unggul. Namun semakin seorang pekebun berspekulasi mendapatkan benih sawit semakin besar peluangnya menggunakan benih sawit palsu.
Mengapa tidak? Membeli benih sawit pada dasarnya tidak membutuhkan berbagai alternatif dan pencarian yang intensif. Pasalnya penyedia benih sawit unggul untuk kecambah hanya 8 sumber benih yakni PPKS, PT. Socfindo, PT. Lonsum, PT. BTN, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, PT. BSM, dan PT. Tania Selatan. Diluar 8 sumber benih tersebut dipastikan illegal.
Sedangkan untuk bibit, sumbernya hanya dari penangkar yang berwaralaba dari sumber benih resmi yakni PPKS dan PT. BTN. Di luar itu dipastikan legal. Meskipun saat ini jumlah bibit di lapangan saat ini terbatas namun masih ada beberapa penangkar pewaralaba yang memiliki bibit yang siap disalurkan.
Hanya saja banyak pekebun yang berspekluasi diakibatkan informasi yang terbatas dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan dari investasi benih itu sendiri. Sebagai disebutkan bahwa sumber penyedian benih unggul pada dasarnya tidak banyak. Hanya 8 sumber benih dan beberapa penangkar pewaralaba. Dan tidak dari sumber lain.
Tidak dari orang ketiga atau dari perusahaan yang mengklaim memiliki benih unggul yang dijual dalam bentuk peti, kantung. Karena benih unggul hanya dijual per kecambah, sedangkan peti dan kantung adalah media untuk melakukan pengiriman.
Namun tidak semua pekebun mengetahui hal tersebut. Khususnya yang baru pertama kali membangun kebun kelapa sawit.
Ketidaksiapan berinvestasi benih ditandai dari keterkejutan mengetahui harga kecambah yang ternyata tidak mudah. Pasalnya harga benih sawit resmi tidak murah berkisar Rp. 7.000 sd Rp. 10.000,-.
Sedangkan untuk bibit di atas 12 bulan di atas Rp. 25.000,-. Jadi jika seorang pekebun ingin membeli 1.000 barang bibit unggul sawit berumur 12 bulan maka ia harus menyiapkan uang sebanyak min Rp. 25 Juta. Banyak pekebun mengeluh “ harga bibit mahal sekali”.
Padahal dari investasi tersebut penghasilan yang diperoleh juga cukup sebanding. Jika membeli bibit unggul maka pekebun memiliki kesempatan memperoleh produksi hingga 30 ton. Misalnya saja harga TBS Rp. 1.700,-/kg. Maka utk setiap ha petani bisa memperoleh pengghasilan hingga Rp. 51 juta.
Untuk 1 Ha dibutuhkan bibit sekitar 150 (beserta sulaman) maka biaya yang dikeluarkan Rp. 3.750.000,-. Apakah investasi Rp. 3.750.000 cukup mahal untuk mendapatkan penghasilan Rp. 51 juta/ha setiap tahunnya?
Jika tidak menggunakan bibit unggul maka pekebun berpeluang kehilangan produksi hingga 50% atau penghasilan sekitar 25 juta. Hal ini dialami oleh sejumlah petani kelapa sawit di Sumut yang umumnya hanya memperoleh produksi TBS +10 Ton/ha/tahun meskipun sudah mencapai umur puncak produksi.
Hanya saja memang untuk mendapatkan benih unggul terdapat beberapa kesulitan antara lain sumber benih umumnya tidak selalu ada di seluruh wilayah pengembangan sawit. Sehingga pekebun, jika ingin mendapatkan benih unggul harus juga berlelah-lelah mengunjungi sumber benih dan menyiapkan dana tidak hanya untuk membeli benih namun juga ongkos pengiriman.
Namun tidak ada salahnya bersusah-susah saat ini mendapatkan benih unggul jika kemudian Anda bisa bersenang hati karena memperoleh penghasilan yang lebih dari biaya yang Anda keluarkan.
Mengapa tidak? Membeli benih sawit pada dasarnya tidak membutuhkan berbagai alternatif dan pencarian yang intensif. Pasalnya penyedia benih sawit unggul untuk kecambah hanya 8 sumber benih yakni PPKS, PT. Socfindo, PT. Lonsum, PT. BTN, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, PT. BSM, dan PT. Tania Selatan. Diluar 8 sumber benih tersebut dipastikan illegal.
Sedangkan untuk bibit, sumbernya hanya dari penangkar yang berwaralaba dari sumber benih resmi yakni PPKS dan PT. BTN. Di luar itu dipastikan legal. Meskipun saat ini jumlah bibit di lapangan saat ini terbatas namun masih ada beberapa penangkar pewaralaba yang memiliki bibit yang siap disalurkan.
Hanya saja banyak pekebun yang berspekluasi diakibatkan informasi yang terbatas dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan dari investasi benih itu sendiri. Sebagai disebutkan bahwa sumber penyedian benih unggul pada dasarnya tidak banyak. Hanya 8 sumber benih dan beberapa penangkar pewaralaba. Dan tidak dari sumber lain.
Tidak dari orang ketiga atau dari perusahaan yang mengklaim memiliki benih unggul yang dijual dalam bentuk peti, kantung. Karena benih unggul hanya dijual per kecambah, sedangkan peti dan kantung adalah media untuk melakukan pengiriman.
Namun tidak semua pekebun mengetahui hal tersebut. Khususnya yang baru pertama kali membangun kebun kelapa sawit.
Ketidaksiapan berinvestasi benih ditandai dari keterkejutan mengetahui harga kecambah yang ternyata tidak mudah. Pasalnya harga benih sawit resmi tidak murah berkisar Rp. 7.000 sd Rp. 10.000,-.
Sedangkan untuk bibit di atas 12 bulan di atas Rp. 25.000,-. Jadi jika seorang pekebun ingin membeli 1.000 barang bibit unggul sawit berumur 12 bulan maka ia harus menyiapkan uang sebanyak min Rp. 25 Juta. Banyak pekebun mengeluh “ harga bibit mahal sekali”.
Padahal dari investasi tersebut penghasilan yang diperoleh juga cukup sebanding. Jika membeli bibit unggul maka pekebun memiliki kesempatan memperoleh produksi hingga 30 ton. Misalnya saja harga TBS Rp. 1.700,-/kg. Maka utk setiap ha petani bisa memperoleh pengghasilan hingga Rp. 51 juta.
Untuk 1 Ha dibutuhkan bibit sekitar 150 (beserta sulaman) maka biaya yang dikeluarkan Rp. 3.750.000,-. Apakah investasi Rp. 3.750.000 cukup mahal untuk mendapatkan penghasilan Rp. 51 juta/ha setiap tahunnya?
Jika tidak menggunakan bibit unggul maka pekebun berpeluang kehilangan produksi hingga 50% atau penghasilan sekitar 25 juta. Hal ini dialami oleh sejumlah petani kelapa sawit di Sumut yang umumnya hanya memperoleh produksi TBS +10 Ton/ha/tahun meskipun sudah mencapai umur puncak produksi.
Hanya saja memang untuk mendapatkan benih unggul terdapat beberapa kesulitan antara lain sumber benih umumnya tidak selalu ada di seluruh wilayah pengembangan sawit. Sehingga pekebun, jika ingin mendapatkan benih unggul harus juga berlelah-lelah mengunjungi sumber benih dan menyiapkan dana tidak hanya untuk membeli benih namun juga ongkos pengiriman.
Namun tidak ada salahnya bersusah-susah saat ini mendapatkan benih unggul jika kemudian Anda bisa bersenang hati karena memperoleh penghasilan yang lebih dari biaya yang Anda keluarkan.
Kamis, 17 Februari 2011
BIBIT SAWIT UNGGUL BISA DIDAPAT DI BALIT SEMBAWA
Balai penelitian karet Sembawa yang berada Sumatera Selatan ternyata tidak hanya memasarkan benih karet unggul namun juga bahan tanam sawit bersertifikat. Balai Penelitian tersebut menjalin hubungan waralaba dengan PPKS Medan sehingga memiliki otoritas menjual benih asal sumber benih tersebut.
Selain menjual kecambah, Balit Sembawa juga menjual bibit kelapa sawit. Gambar di atas adalah bibit sawit umur 3 bulan yang tengah ditangkarkan di Balit Sembawa.
Bibit ini diprioritaskan bagi petani di daerah Sumatera Selatan. Bibit ini baru akan dipasarkan setelah berumur 9 sd 12 bulan. Sebelum disalurkan bibit ini akan disertifikasi oleh Balai Benih Sumatera Selatan.
MENAWARKAN KEMENYAN KUALITAS PREMIUM
Anda membutuhkan kemenyan kualitas terbaik untuk kebutuhan ekspor?
Kami menawarkan kemenyan getah kering, berupa lempengan asal Tapanuli Utara. Kemenyan kualitas premium ini kami tawarkan seharga Rp. 200.000,- franko Pahae, Tapanuli Utara. Stok tersedia > 1 ton setiap minggunya untuk setiap pemesanan langsung kami kirim dari Pahae, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Kemenyan Tapanuli Utara sudah dikenal sebelum masehi, disinyalir digunakan untuk oleh kerajaan Mesir Kuno. Dan hingga saat ini pohon dan komoditas perkebunan ini masih dipertahankan penduduk Tapanuli Utara sebagai sumber penghasil masyarakat, karena merupakan kemenyan kualitasi nomor 1 yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di luar negeri. Sehingga dijamin bahwa produk yang kami tawarkan memiliki kualitas yang terbaik
Oleh sebab itu bagi yang berminat dapat menghubungi nomor 081585961253, 081218812213 (Bapak Sitompul). 085925077652 (Bapak Hendra Sipayung)
Minggu, 06 Februari 2011
Terbesar Kedua di Dunia, Keanekaragaman Hayati Indonesia Baru Tergarap 5%
Terbesar Kedua di Dunia, Keanekaragaman Hayati Indonesia Baru Tergarap 5%
[Unpad.ac.id, 19/10] Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia, 15,3% nya terdapat di Indonesia. Luar biasanya, keanekaragaman hayati Indonesia banyak yang berpotensi untuk dijadikan obat, dan potensi hayati yang luar biasa ini perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Potensi keanekaragaman hayati yang telah kita gunakan, rata-rata kurang dari 5% dari potensi yang kita miliki. Selain itu, dari 1.790 paten per tahun, paten yang dihasilkan dari aplikasi lokal hanya 117,3 saja, padahal potensi yang belum tereksplorasi masih sangat banyak,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Tri Hanggono, saat mengisi acara Seminar Internasional bertajuk “Biotechnology Enchancement for Toipical Biodiversity” di Grha Sanusi Hardjadinata (Aula Unpad), Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (19/10).
Dengan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia, Prof. Tri mengatakan bahwa perlu adanya pemberdayaan yang lebih intensif untuk melakukan penelitian di bidang tanaman obat sebagai alternatif lain pengobatan di bidang kesehatan. Dari total 28.000 spesies tumbuhan obat di Indonesia, telah diidentifikasi 1.845 sifat obat. Hingga saat ini, telah 283 spesies yang telah dieksplorasi aktif senyawanya.
“Hayati sebagai obat akan menjadi sumber utama molekul baru bioaktif dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian dan industri teknologi. Ini juga sebagai alternatif untuk menjawab dan memecahkan masalah kesehatan. Selain itu, tanaman obat di Indonesia merupakan aset nasional dengan nilai ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Seperti yang dituturkan Prof. Tri, salah satu potensi tanaman Indonesia yang telah diteliti oleh tim dari FK Unpad dan FMIPA Unpad adalah buah mahkota dewa yang mempunyai potensi sebagai agen antikanker. “Pemahaman kita dalam isolasi senyawa aktif dan eksplorasi mekanisme, menghasilkan senyawa alami yang menunjukan bahwa senyawa aktif dari tumbuhan obat mahkota dewa dapat digunakan sebagai terapi alternatif sebagai anti kanker,” tuturnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang biologi hayati. “Indonesia adalah negara yang subur makmur dengan kekayaan megabiodiversity tropis, Namun memiliki prestasi kurang dalam produk berbasis bioteknologi dan penelitian biologi,” kata Prof. Tri.
Sumber daya biologi hayati yang dimiliki Indonesia, sebenarnya bernilai jauh lebih tinggi dari emas atau logam bahan bakar minyak mulia, terutama ketika dibawa dan dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam produk turunan, namun hanya 6,2% saja produk yang telah dipatenkan.
Untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia, Prof. Tri menghimbau bahwa harus ada yang melakukan pemetaan keanekaragaman hayati sebagai basis data untuk mengeksplorasi kekayaan hayati bangsa Indonesia. Selain itu adanya penyebaran dan penguasaan bioteknologi yang lengkap dalam upaya meningkatkan pemberdayaan keanekaragaman hayati kita untuk kepentingan bangsa.
“Bioteknologi memainkan peranan penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang kekayaan alam, harus ada upaya yang serius dengan penekanan pada pemanfaatan perkembangan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk kesejahteraan dan kesehatan bangsa kita,” himbau Prof. Tri. (eh.)
Sumber: Bio-fob
[Unpad.ac.id, 19/10] Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia, 15,3% nya terdapat di Indonesia. Luar biasanya, keanekaragaman hayati Indonesia banyak yang berpotensi untuk dijadikan obat, dan potensi hayati yang luar biasa ini perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Potensi keanekaragaman hayati yang telah kita gunakan, rata-rata kurang dari 5% dari potensi yang kita miliki. Selain itu, dari 1.790 paten per tahun, paten yang dihasilkan dari aplikasi lokal hanya 117,3 saja, padahal potensi yang belum tereksplorasi masih sangat banyak,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Tri Hanggono, saat mengisi acara Seminar Internasional bertajuk “Biotechnology Enchancement for Toipical Biodiversity” di Grha Sanusi Hardjadinata (Aula Unpad), Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (19/10).
Dengan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia, Prof. Tri mengatakan bahwa perlu adanya pemberdayaan yang lebih intensif untuk melakukan penelitian di bidang tanaman obat sebagai alternatif lain pengobatan di bidang kesehatan. Dari total 28.000 spesies tumbuhan obat di Indonesia, telah diidentifikasi 1.845 sifat obat. Hingga saat ini, telah 283 spesies yang telah dieksplorasi aktif senyawanya.
“Hayati sebagai obat akan menjadi sumber utama molekul baru bioaktif dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian dan industri teknologi. Ini juga sebagai alternatif untuk menjawab dan memecahkan masalah kesehatan. Selain itu, tanaman obat di Indonesia merupakan aset nasional dengan nilai ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Seperti yang dituturkan Prof. Tri, salah satu potensi tanaman Indonesia yang telah diteliti oleh tim dari FK Unpad dan FMIPA Unpad adalah buah mahkota dewa yang mempunyai potensi sebagai agen antikanker. “Pemahaman kita dalam isolasi senyawa aktif dan eksplorasi mekanisme, menghasilkan senyawa alami yang menunjukan bahwa senyawa aktif dari tumbuhan obat mahkota dewa dapat digunakan sebagai terapi alternatif sebagai anti kanker,” tuturnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang biologi hayati. “Indonesia adalah negara yang subur makmur dengan kekayaan megabiodiversity tropis, Namun memiliki prestasi kurang dalam produk berbasis bioteknologi dan penelitian biologi,” kata Prof. Tri.
Sumber daya biologi hayati yang dimiliki Indonesia, sebenarnya bernilai jauh lebih tinggi dari emas atau logam bahan bakar minyak mulia, terutama ketika dibawa dan dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam produk turunan, namun hanya 6,2% saja produk yang telah dipatenkan.
Untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia, Prof. Tri menghimbau bahwa harus ada yang melakukan pemetaan keanekaragaman hayati sebagai basis data untuk mengeksplorasi kekayaan hayati bangsa Indonesia. Selain itu adanya penyebaran dan penguasaan bioteknologi yang lengkap dalam upaya meningkatkan pemberdayaan keanekaragaman hayati kita untuk kepentingan bangsa.
“Bioteknologi memainkan peranan penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang kekayaan alam, harus ada upaya yang serius dengan penekanan pada pemanfaatan perkembangan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk kesejahteraan dan kesehatan bangsa kita,” himbau Prof. Tri. (eh.)
Sumber: Bio-fob
MENCEGAH PENYAKIT LAYU DAN NEMATODA PADA PEMBIBITAN NILAM
Tanaman nilam sangat rentan terhadap serangan penyakit layu dan nematoda. Oleh karena itu sebelum menetapkan calon lahan untuk pembibitan perlu mendapat beberapa perhatian antara lain :
Untuk mengurangi penyebaran penyakit layu sebaiknya lahan yang digunakan merupakan lahan baru, minimal selama 3 ( tiga) tahun tidak ditanami dengan tanaman yang dapat menjadi inang dalam penyebaran penyakit layu seperti tomat, terong, kentang, dan lain-lain.
Untuk mengurangi penyebaran nematoda maka pengolahan tanah harus sempurna, untuk itu perlu dilakukan pengolahan tanah beberapa kali.
Sebaiknya kebun pembibintan mempunyai sumber air yang dapat diambil pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan secukupnya.
Media yang dipakai dalam polibag sebaiknya menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang yang telah matang (bukan pupuk kandang yang masih baru) yang bebas penyakit dengan pemberian desinfektan.
Untuk pembibitan sebaiknya tidak pada lahan yang terlalu terbuka dan menggunakan naungan (paranet).
Serta melaksanakan pemupukan dan pemeliharaan sesuai dengan standar teknis yang telah ada dan menggunakan benih yang berasal dari sumber benih resmi dan bersertifikat.
Untuk mengurangi penyebaran penyakit layu sebaiknya lahan yang digunakan merupakan lahan baru, minimal selama 3 ( tiga) tahun tidak ditanami dengan tanaman yang dapat menjadi inang dalam penyebaran penyakit layu seperti tomat, terong, kentang, dan lain-lain.
Untuk mengurangi penyebaran nematoda maka pengolahan tanah harus sempurna, untuk itu perlu dilakukan pengolahan tanah beberapa kali.
Sebaiknya kebun pembibintan mempunyai sumber air yang dapat diambil pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan secukupnya.
Media yang dipakai dalam polibag sebaiknya menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang yang telah matang (bukan pupuk kandang yang masih baru) yang bebas penyakit dengan pemberian desinfektan.
Untuk pembibitan sebaiknya tidak pada lahan yang terlalu terbuka dan menggunakan naungan (paranet).
Serta melaksanakan pemupukan dan pemeliharaan sesuai dengan standar teknis yang telah ada dan menggunakan benih yang berasal dari sumber benih resmi dan bersertifikat.
Selasa, 01 Februari 2011
KEUNGGULAN VARIETAS SAWIT TOPAZ
Selasa, 25 Januari 2011
KECAMBAH SAWIT BERMUTU MEMILIKI KODE IDENTIFIKASI
Salah satu ciri kecambah sawit bermutu dari sumber benih adalah memiliki kode identifikasi. Dari code tersebut dapat dilacak jenis varietas, dari pohon mana benih dihasilkan, siapa yang melakukan persilangan dan kapan disilangkan.
Tujuannya, jika ditemui benih-benih yang memiliki kualitas yang tidak sesuai standar dapat dilacak siapa dan darimana benih dihasilkan. Sehingga sumber benih dapat melakukan perbaikan segera.
Tujuannya, jika ditemui benih-benih yang memiliki kualitas yang tidak sesuai standar dapat dilacak siapa dan darimana benih dihasilkan. Sehingga sumber benih dapat melakukan perbaikan segera.
PROSPEK PERBENIHAN TEBU
Bisnis perbenihan dan pembibitan tebu memiliki prospek yang cerah. Untuk tahun 2011 saja diperkirakan kebutuhan bibit untuk Kebun Tebu Giling mencapai 6,4 juta stek. Karena penyediaan benih dari kebun berjenjang belum mampu memenuhi kebutuhan nasional pemerintah tengah mendorong perbanyakan bahan tanan tebu melalui kultur jaringan.
Data Kebutuhan Benih 2010 sd 2014Sumber: Ditjenbun
Tentu ini tidak lepas dari adanya perluasan penanaman komoditas tebu di luar wilayah Jawa. Saat ini tebu sudah dikembangkan di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Papua. Bahkan beberapa PG asal Sulawesi telah melepas varietasnya sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan bahan tanamnya secara mandiri.
Oleh sebab itu, investasi di sektor perbenihan tebu adalah hal yang patut dipertimbangkan. Selain karena pasarnya tersedia dengan tingkat kebutuhan yang cukup tinggi, juga diperkirakan permintaan terhadap benih unggul meningkatkan secara signifikan.
Data Kebutuhan Benih 2010 sd 2014Sumber: Ditjenbun
Tentu ini tidak lepas dari adanya perluasan penanaman komoditas tebu di luar wilayah Jawa. Saat ini tebu sudah dikembangkan di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Papua. Bahkan beberapa PG asal Sulawesi telah melepas varietasnya sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan bahan tanamnya secara mandiri.
Oleh sebab itu, investasi di sektor perbenihan tebu adalah hal yang patut dipertimbangkan. Selain karena pasarnya tersedia dengan tingkat kebutuhan yang cukup tinggi, juga diperkirakan permintaan terhadap benih unggul meningkatkan secara signifikan.
Kamis, 20 Januari 2011
BENIH UNGGUL TIDAK DIJUAL PER PAKET
Banyak pekebun yang beranggapan jika benih bermutu dijual dalam bentuk paket, per plastic, per kantung, per kotak. Sehingga sering ada pertanyaan dari mereka yang berminat membeli kecambah “ Berapa harga benih per kantung?”.
Namun kenyataannya tidak demikian, karena benih unggul dijual per kecambah. Meskipun dalam pengiriman kecambah bisa dikemas dalam plastik, kardus atau peti, tetapi ini hanya untuk kepentingan pengiriman. Jadi benih bermutu tidak pernah dijual per paket melainkan biji atau kecambah.
Langganan:
Postingan (Atom)