;

Jumat, 20 November 2009

Menawarkan Bibit Sawit Unggul asal PNG (Impor)



Bagi rekan-rekan yang membutuhkan bibit siap tanam, kami menawarkan bibit unggul asal New Britain Palm Oil Ltd (NBPOL) Papua New Guinea (PNG). Dengan potensi produksi bisa mencapai 30 s.d 25 ton, mulai berproduksi 2 tahun setelah tanaman dengan potensi produksi 10 ton, rendemen 25 persen ( konfirmasi data kunjungi http://www.nbpol.com.pg/research/seeds.html ) .

Saat ini bibit yang siap kami jual adalah sebanyak 100.000 batang ukurang 2 meter dengan umur 18 bulan lokasi Bengkulu.

Bibit ini diimpor oleh perusahaan sawit di Bengkulu, namun karena masalah dengan lahan, maka bibit ini tidak bisa ditanaman. Maka kami menjual bibit ini kepada pihak lain dengan dasar legalitas SK Impor dari Menteri Pertanian, dan surat pengalihan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Atau dapat mengkonfirmasi ke Balai Benih Perkebunan di Propinsi Bengkulu.

Bagi rekan-rekan yang berminat dapat menghubungi kami melalui nomor 085925077652.Dan kami sangat mengharapkan agar sebelum pembelian calon pembeli untuk melihat kondisi bibit dan kami siap untuk mengantarkan Anda ke lokasi.

Minggu, 01 November 2009

HEBATNYA VARIETAS SAWIT TANIA SELATAN


Mungkin banyak jenis kelapa sawit yang dapat mencapai produksi tinggi pada tanah subur yang ideal untuk sawit. Namun adakah varietas yang masih mampu berproduksi tinggi pada lahan kelas 3 maupun lahan marginal? Ironisnya lahan yang tersedia saat untuk pengembangan sawit adalah kategor kelas 3 atau tanah marginal.

Namun beruntunglah calon pekebun sawit karena saat ini tersedia bahan tanam unggul dengan jenis Tania Selatan 1 (TS1), Tania Selatan 2 (TS2) maupun Tania Selatan (TS3). Varietas ini dihasilkan oleh produsen benih PT. Tania Selatan yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan.

Keunggulan dari varietas ini adalah masih dapat mencapai produksi hingga 25-28 ton per ha per tahun meskipun ditanam di tanah kelas 3.Dan jenis ini sudah berproduksi setelah ditanam 2 s.d 3 tahun di pertanaman. Menariknya, saat ini stok tersedia dan siap untuk disalurkan kepada masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi pengelola blog ini

SAWIT TIDAK BERBUAH, PETANIPUN MERINGIS


Benih oplosan ketika dipasarkan tampak mengiurkan. Harga murah, produksi diklaim tinggi oleh si penjual, ditambah dengan layanan pengiriman sampai lokasi penanaman. Namun ketika ditanam, petani baru menyadari dampaknya. Ternyata tanaman lambat berbuah dengan tingkatproduksi rendah atau tidak berbuah sama sekali.

Demikian pulalah nasih 2 petani di Kabupaten Paser di Propinsi Kalimantan Timur. Saat ini mereka hanya bisa mengelus dada, setelah menyaksikan perkebunan sawitnya tidak kunjung mendatangkan kekayaan.

Salah satu petani yang naas tersebut telah menanam hampir 25 ha selama kurang lebih 6 tahun. Ironisnya hingga saat ini belum berbuah. Padahal menurut pengekuannya biaya yang ia keluarkan sudah cukup besar, mulai dari land clearing hingga perawatan tanaman.

“ Ini semua gara-gara saya nekat menggunakan benih tidak bermutu. Ingin mendapatkan benih murah, malah saya akhirnya rugi saat ini”, dimikian penuturannya.

Karena tidak lagi yakin tanamannya bakal menghasilkan, maka ia memutuskan akan membongkar kebunnya. Dan sawit-sawit yang tidak produktif tersebut akan digantukan tanaman baru yang bahan tanammnya berasal dari sumber benih resmi. “Lebih baik begitu, meskipun mengeluarkan biaya, tapi ini lebih baik dari pada terus menerus merugi”, ungkapnya.

Namun lain lagi dengan petani lainnya di tempat yang sama. Lahannya hanya sawitnya hanya 6 ha dan ia sudah menanam selama 7 tahun. Sialnya dari hasil investigasi tim dari Balai Pengawasan Beni di Kalimantan Timur diketahui seluruhn tanamannya adalah pejantan alias psifera. Hanya menghasilkan serbuk sari namun tidak memproduksi buah . Dan karena lagi memiliki dana maka ia hanya bisa menunggu pasrat, moga-moga terjadi keajaiban dan tanamannya mulai berbuah. Iapun mendapatkan bahan tanamannya dari penangkar ilegal.

Oleh sebab itu penggunaan benih sawit unggul bermutu merupakan keharusan bagi setiap pekebun sawit. Dimana bahan tanaman unggul hanya dapat diperoleh melalui 8 sumber benih (PPKS, PT Socfindo. PT. Lonsum. PT. Bina Sawit Makmur, PT. Dami Mas Sejahtera, PT. Tunggal Yunus, PT. Tania Selatan dan PT. Bakti Tani Nusantara) maupun penangkar yang memiliki kerjasama waralaba dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan dan PT. Bakti Tani Nusantara. Jika tidak, nasib maka calon petani sawit bisa mengalami nasih naas seperti dua petani asal Kalimantan Timur di atas.