;

Senin, 14 Maret 2011

PENGEMBANGAN JARAK PAGAR MENGUNTUNGKAN?

Ternyata bisnis jarak pagar masih cukup menguntungkan. Hal ini setidaknya dibuktikan dari pengalaman PT. Bumi Eka Persada, anak perusahaan Sinar Mas Group.

Setidaknya hal ini dibuktikan dari pengembangan kebun induk di bilangan Cikarang, dimana PT. Bumi Eka Persana memiliki kebun seluas 40 ha. Varietas yang digunakan adalah jenis IP3 yang sudah diseleksi lebih lanjut sehingga bisa diperoleh produksi hingga 10 ton/ha/tahun biji kering.

Biji terpilih dijual dengan harga Rp. 150.000/kg. Jika banyak produsen benih yang mengeluhkan sulitnya menjual benih jarak pagar, hal yang berbeda dialami perusahaan Group Sinar Mas. Berapapun stok benih yang tersedia selalu habis terutama oleh pembeli dari Korea Selatan dan Jepang.

Untuk biji-biji afkir diolah menjadi minyak. Nah, berdasarkan pengalaman sinar mas, ternyata minyak jarak pagar memilih keunggulan dibandingkan minyak kelapa sawit karena tidak mudah membeku. Sama seperti benih jarak, minyak ini, berapapun stoknya selalu habis terjual.

Bahkan SMART pernah menjual minyak jatropha seharga $ 1250/ton atau sebanding dengan harga CPO. Hal ini terkait dengan tingginya harga minya bumi beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan untuk menghasilkan bahan bakar nabati. Sehingga tidaknya hanya CPO yang berani dibeli mahal oleh buyer di luar negeri namun juga minyak jarak pagar.

Menurut Tony Liwang, direktur PT SMARTRI, harga minyak bakar nabati asal jarak pagar sudah cukup visible jika dijual tingkat harga dunia. Namun di Indonesia seolah tidak menarik karena harga bio-diesel dibandingkan dengan harga solar subsidi. Tapi jika tanaman jarak ini dikembangkan di daerah-daerah yang marginal, seperti daerah kepulauan atau perbatasan yang konon harga BBM bisa menembus harga di atas Rp. 15.000,- maka bahan bakar nabati menjadi sangat visible.

“Ada baiknya jarak pagar diarahkan untuk mendukung terciptanya desa mandiri. Jarak kemudian ditanam sebagai tanaman pagar atau disela-sela tanaman produktif. Kemudian hasilnya digunakan untuk penggunaan sendiri menggantikan penggunaan minyak tanah atau bahan bakar lainnya”, tambahnya.

Tidak ada komentar: