;

Jumat, 22 Agustus 2008

SEKILAS PEMBIBITAN TEBU DI WILAYAH RINTISAN


Di daerah rintisan pengembangan tanaman tebu rakyat, pada umumnya masyarakat telah mengenal dan menanam beberapa klon tebu di wilayah tersebut. Klon-klon ini berkembang berasal dari tebu asli (Original Clones) atau varietas tebu komersial yang sumber bibitnya diperoleh dari luar daerah (Balai atau petani sendiri).

Perkembangan varietas tebu unggul baru di wilayah rintisan sering tertinggal, karena terbatasnya akses untuk mendapatkan informasi dan teknologi. Akibatnya beberapa varietas yang ada dan beradaptasi baik di wilayah tersebut belum dikembangkan oleh masyarakat,

Bahwa varietas tebu saat ini dirakit untuk keunggulan spesifik pada tipologi wilayah terbatas. Besarnya interaksi antara genotipa dan lingkungan pada varietas tebu membutuhkan uji multilokasi dilakukan pada setiap tipologi wilayah berbeda agar diperoleh informasi tentang klon yang paling sesuai dikembangkan pada daerah rintisan.

Karena itu pada daerah rintisan perlu didatangkan beberapa varietas ungul baru untuk dilakukan kajian adaptasi pada tanaman pertama (PC) yang diikuti hingga tanaman keprasannya (Ratoon). Varietas unggul baru yang menunjukkan daya adaptasi yang baik segera diperbanyak bibitnya untuk diedarkan kepada masyarakat.

Pada daerah rintisan tanaman tebu rakyat yang belum tersedia bibit varietas unggul baru, maka pada masa transisi dapat menggunakan varietas non-bina di wilayah tersebut secara terbatas. Penggunaan terbatas varietas non bina tersebut dilakukan berdasarkan kajian yang khusus dilakukan untuk itu.

Pada pengujian adaptasi disertakan varietas unggul baru yang mempunyai kesesuaian spesifik lokasi dengan wilayah target pengembangan. Selama masa rekomendasi terbatas dilakukan kajian adaptasi dalam Orientasi Varietas (ORVAR) oleh Tim Khusus yang ditugaskan untuk itu (Sumber, P2GI).

Tidak ada komentar: