;

Minggu, 09 November 2008

MEDIA PERKEBUNAN EDISI TERBARU



Beberapa cuplikan artikel menarik pada Media Perkebunan Edisi Terbaru

Ekspor Komoditas Perkebunan Ditengah Krisis Ekonomi Global
Krisis ekonomi golobal, yang dipicu oleh krisis keuangan di Amerika Serikat bagaimanapun akan mempengaruhi ekspor non migas Indonesia. Produk ekspor non migas utama Indonesia ke AS antara lain komoditas perkebunan, tekstil, sepatu dan produk kayu olahan. Dalam kurun waktu Januari-Agustus 2008, AS masih tetap menjadi favorit tujuan ekspor Indonesia dan menduduki tempat kedua setelah Eropa. Jepang menjadi tujuan ekspor non migas terbesar dengan nilai US$ 9,19 milliar, diikuti AS sebesar US$ 8,51 milliar. Pertumbuhan ekspor non migas Indonesia ke AS periode Januari-Agustus 2008 sekitar 11,58%. Hampir mencapai target pertumbuhan ekspor Indonesia 2008 yang sebesar 12,5%.


Prof. Roy Sembel & Guntur Tri Harijanto, Msi : Optimisme ditengah Gelombang Ketidakpastian

Kondisi perekonomian Indonesia pasca kuartal kedua diwarnai oleh inflasi setahun terakhir (year-on-year / y.o.y) sebesar 12,14% untuk bulan September, dan 10,47% sepanjang tahun (Januari-September) 2008. Sementara itu, nilai suku bunga acuan Bank Indonesia (SBI) ditingkatkan menjadi 9,50%, SBI terus ditingkatkan secara bertahap oleh BI sepanjang tahun ini. Setidaknya paling tidak telah terjadi lima kali peningkatan SBI dalam tahun ini. Di sisi lain, permasalahan ketatnya likuiditas perbankan nasional juga memberikan sentuhan tersendiri bagi perekonomian saat ini, ekpansi kredit perbankan yang meningkat pesat namun kurang diimbangi dengan penghimpunan dana masyarakat yang memadai.

DR. Adler Haymans Manurung & Arga Paradita : Dampak Krisis Harga CPO Terhadap Kinerja Emiten Perkebunan di Bursa Efek Indonesia
Sebagai negara agraris yang memiliki iklim dua musim dan curah hujan yang tersedia sepanjang tahun dengan rata-rata curah hujan 2000 mm/th menjadikan sebagian besar lahan di Indonesia cocok sebagai tempat tumbuh beberapa tanaman, apalagi dengan masih tersedianya luasan areal yang dapat ditanami. Kondisi ini memungkinkan banyak investor baik asing maupun lokal menanamkan modal pada sektor perkebunan di Indonesia.

Gerakan Meningkatkan Produksi dan Mutu Kakao Indonesia
Pemerintah mulai tahun 2009 akan melancarkan Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao. Adalah Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang menetapkan gerakan ini pada pertemuan koordinasi pembangunan tanggal 6 Agustus 2008 lalu di Makassar –Sulawesi Selatan. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa Gubernur dan Bupati se-wilayah Sulawesi. Gerakan ini mendapat dukungan dari para Gubernur se Sulawesi, pihak perbankan, lembaga penelitian dan beberapa perguruan tinggi. Hal ini terlihat dengan adanya kesepakatan dari para pejabat berbagai instansi tersebut.

Media Perkebunan dapat diperoleh di Toko Buku Gramedia dan Gunung Agung. Untuk informasi berlangganan kunjungi website Media Perkebunan

Tidak ada komentar: