;

Senin, 13 Oktober 2008

CERITA SEPUTAR KINA

Cepat menarik dapat datang dari mana saja. Termasuk dari tumbuh-tumbuhan, dunia tanaman. Ambil contoh ihwal asal nama Latin suatu jenis tanaman, misalnya mengapa kina diberi nama oleh ahli klasifikasi dengan sebutan Cinchona ledgeriana?

Tentu ada dari kita yang belum mengetahuinya. Padahal obat kita atau yang dulu sering sering disebut kinine tidaklah asing di kalangan masyarakat sebagai obat deman karena malaria.

Alkaloida quinine yang terdapat pada sejenis kulit pohon ini memang sangat ampuh untuk menahan kiprah ganas dari protozoa Plasmodium vivax yang ditularkan oleh nyamuk malaria (umumnya jenis Anopheles).

Malaria yang secara kosa kata berarti udara buruk atau udara busuk (bad air) yang semula disangka karena pengaruh udara berbau dari rawa-rawa. Baru beberapa waktu kemudian diketahui penyebab utamanya adalah suatu jenis protozoa yang ditularkan nyamuk.

Sebenarnya yang mula-mula mengetahui dan mencetuskan kabar ke kalangan pers bahwa ekstrak kulit pohon kina yang dapat menyembuhkan sakit malaria adalah seorang pendeta Jesuit Spanyol di kota Lima, Peru pada tahun 1630 yang sukses mengobatai putri Cinchon (Countless Cinchon). Dari sinilah asal nama Cinchona tersebut.

Beberapa tahun kemudian usaha untuk membudidayakan tanaman kina belum berhasil sampai akhirnya di tahun 1865 Charles ledger orang Inggris yang tinggal di pinggiran Danau Titicaca di Bolivia dengan pembantunya mengumpulkan biji-biji kina dan mengirimkannya ke London dan sebagian ke Jawa.

Seorang pekebun Belanda di Jawa Barat, K.W. va Gorkom menanam benih-benih tersebut di kebun yang agak jauh dari kebun lainnya. Usahanya berhasil dan pohon-pohon tersebut dapat menghasilkan ekstrak kina dari kulit batangnya dengan kadar quinine 10% - 13%.

Oleh ahli klasifikasi tanaman jenis pohon kina tersebut akhirnya diberi nama Cinchona ledgeriana yang namanya diambil dari Princess Cinchon dan Charles Ledger. Kendati quinine merupakan formula yang cukup kompleks namun alkaloida inilah yang merupakan alkaloida pertama yang dapat diisolasi dalam bentuk kristal murni (sumber, Media Perkebunan).

Tidak ada komentar: