;

Jumat, 12 September 2008

TEKNOLOGI TUMPANG SARI KARET DENGAN NILAM ALA KOTAWARINGIN TIMUR


Umumnya petani karet menunggu selama 5 s/d 6 tahun untuk menikmati keuntungan pertanamannya. Namun berbeda dengan petani di Kotawaringin Timur melalui inovasi penanaman karetnya.

Jika petani karet biasanya menutup areal pertanaman karetnya dengan tanaman kacang-kacangan (cover crop), yang kurang bernilai ekonomi, maka petani di Kabupaten yang berada di Propinsi Kalimantan Tengah malah memilih menanam nilam.

Tidak dipungkiri, nilam merupakan salah satu tanaman perkebunan bernilai ekonomi tinggi. Prospek ekspor komoditi ini masih cukup besar, seiring semakin tingginya permintaan terhadap parfum/kosmetika.

Dapat dikatakan bahwa hingga saat ini belum ada produk apapun baik alami maupun sintetis yang dapat menggantikan minyak nilam dalam posisinya sebagai fiksasi (Agroindo, 2008).

Tanaman nilam, oleh petani, ditanam di sela-sela tanaman karet hingga berumur 3 tahun. Dan 6 bulan setelah menggarap dan menanam bibit nilam, petani di Kotawaring Timur sudah bisa menghitung lembaran uang dari penjualan nilam.

Bibit nilam bermutu juga tidak sulit diperoleh. Petani Kotawaringin Timur mendapatkannya dari Balittro Bogor dengan jenis varietas Sidikalang. Sedangkan bibit karet, petani menggunakan klon-klon unggul penangkar.

Trik Tumpang Sari Karet-Nilam
Petani melaksanakan pembersihan lahan untuk menanam bibit karet yang dengan jarak tanam 4 meter x 6 meter. Lahan yang sudah bersih diberi ajir sesuai dengan jarak tanam.

Kemudian dibuat lobang dengan ukuran 30 cm x 30 cm. Setelah lahan dibersihkan dari bibit karet ditanam, lalu dilaksanakan penanaman nilam disela-sela tanaman karet dengan jarak tanam 1 meter x 1 meter. Setelah ditanam bibit karet maupun bibit nilam diberi kapur sebanyak 100 gram untuk setiap lobang tanam.

Pada tanaman nilam diberikan pupuk organo triba . Setelah tanaman nilam berumur satu bulan dilaksanakan penyiangan dan pembubunan.

Untuk mencegah serangan hama tanaman disemprot dengan pestisida alami yang dibuat menggunakan EM-4. Untuk daerah-daerah yang berdekatan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit dapat menggunakan kompos yang berasal dari jajang kosong kelapa sawit yang sudah dipotong-potong dan difermentasi.

Mari Menikmati Hasil
Panen nilam pertama dilakukan enam bulan setelah tanam, panen berikutnya dilakukan setiap 3 bulan. Coba kita perhatikan keuntungan yang diperoleh petani.

Dengan asumsi petani menanam sebanyak 10.000 tanaman per hektar dan setiap pohon menghasilkan 1 kg daun basah, maka petani mendapatkan 10.000 kg setiap kali panen.

Jika daun basah di tingkat pengumpul adalah Rp. 1.300,- per kg maka penghasilan petani mencapai Rp. 13.000.000 setiap kali panen untuk luas tanaman 1 ha. Bukankah penghasilan sampingan yang cukup menggiurkan.

Keuntungan akan lebih menarik jika petani menjual dalam bentuk minyak nilam. Maka keuntungan pertanaman nilam selama 3 tahun sama mensejahterakan dengan hasil tanaman karet itu sendiri.

Tentunya inovasi petani ala Kotawaringin Timur ini layak juga ditiru, khusus di wilayah pengembangan karet lainnya. Bukannya tidak mungkin petani karet di wilayah tersebut bisa terimbas keuntungan seperti dirasakan petani Kotawaringin Timur. Dengan menerapkan inovasi ala petani Kotawaringin Timur.

(Untuk konsultasi hubungi Bapak Ir. Ichlas Semeta , Konsultan Budidaya Karet-Nilam, Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin atau melalui pengelola blog ini)

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya tertarik untuk melakukan tumpang sari karet dengan nilam.

Dimana saya bisa kontak Bapak Ir. Ichlas Semeta ?

Terimakasih

Unknown mengatakan...

Maaf, ada yang kurang, rencananya untuk dilakukan di Lampung.

Terimakasih.

Mizu mengatakan...

pemasarannya bagaimana?

Popeye mengatakan...

Gimana cara mendapatkan nilam dan pemasarannya di Penajam Kaltim dan dimana saya bisa kontak Bapak Ir. Ichlas Semeta?

PBT mengatakan...

Untuk mendapatkan nilam bisa dipesan dari bALITTRI bOGOR, atau mengambil stek dari kebun milik Pak Ichlas. Untuk nomor Pak Ichlas bisa saya kirim via sms, mohon kirimkan nomor Anda ke nomor kami yang tertera di blog ini

Anonim mengatakan...

selain tumpangsari dengan karet, apakah nilam bisa di tumpang sarikan dengan kelapasawit?
tks