;

Minggu, 07 September 2008

STANDAR PANEN DAN PROSESING BENIH KAPAS

Panen dilakukan secara bertahap, dimulai jika 5 – 6 bol sudah merekah sempurna. Dimana Panen dilakukan pada siang hari yang cerah atau setelah jam 8 pagi untuk memberikan kesempatan menguapnya sisa-sisa embun yang menempel pada kapas berbiji.

Buah-buah yang tidak merekah sempurna dipisahkan dan tidak diikutkan dalam prosesing benih. Yang digunakan untuk benih adalah buah-buah yang berasal dari cabang generatif ke 2 sampai ke 8

Prosesing benih
Sebelum ginning, kapas berbiji hasil panen dijemur selama 2 – 3 hari, sehingga kadar air mencapai 7 – 9 % (biji jadi keras atau apabila biji digigit menghasilkan bunyi nyaring). Untuk menjaga kemurnian varietas, ginning kapas berbiji untuk calon benih harus didahulukan dan tidak boleh dilakukan bersamaan dengan kapas berbiji untuk produksi serat.

Biji kapas berkabu-kabu yang dihasilkan dari proses ginning serat 2 bal pertama tidak digunakan sebagai sumber benih. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi dengan sisa-sisa biji yang tersisa dalam mesin ginning dari prosesing mesin sebelumnya.

Setelah diperoleh serat 2 bal pertama sebaiknya mesin diberhentikan dulu untuk dilakukan pemeriksaan keutuhan benih yang dihasilkan. Apabila dari pengamatan keutuhan benih menunjukkan tingkat kerusakan benih akibat terpotong mesin ginning yang tinggi, maka kecepatan mesin untuk proses selanjutnya diturunkan.

Misalnya, apabila setting kecepatan awal mesin ginning adalah 10 bal per jam dan ditemukan kerusakan biji benih lebih dari 5 %, maka dilakukan re-setting atau perubahan kecepatan mesin menjadi 6 bal per jam. Pemeriksaan dilakukan berturut-turut sampai diperoleh tingkat kerusakan yang rendah.

Benih berkabu-kabu yang keluar dari mesin ginning selanjutnya dijemur kembali dan dikirim ke unit prosesing acid delinting.

Acid delinting (sistim basah).
Acid delinting adalah membersihkan serat-serat pendek atau kabu-kabu yang melekat pada kulit biji kapas dengan menggunakan asam sulfat pekat (H2SO4).

Sebelum dilakukan acid delinting, benih berkabu-kabu harus dipastikan bahwa daya kecambah awalnya > 80 %. Benih kabu-kabu sebanyak 20 kg dimasukkan kedalam drum baja mesin delinter.

Tambahkan kedalam drum sebanyak 2,5 liter asam sulfat pekat (98 %). Mesin/drum diputar dengan kecepatan 20 rpm selama 3 - 4 menit.

Setelah itu tambahkan 10 liter air kedalam drum, dan diputar kembali selama 1 menit. Selanjutnya benih didalam drum dimasukan kedalam bak berisi larutan kapur konsentrasi 10 gram kapur/liter air untuk menetralisir asam dan mesin diputar kembali selama 1 menit.

Kemudian benih dikeluarkan dari dalam drum dan ditempatkan dalam bak plastik yang telah dilubang-lubangi. Kemudian benih dicuci/dibilas kembali dengan air bersih yang mengalir, sampai tidak ada sisa asam yang masih menempel pada kulit biji. Benih dijemur dibawah sinar matahari selama 3 hari atau menggunakan mesin pengering sampai kadar air mencapai 7 - 9 %

Sortasi benih
Sortasi benih adalah memisahkan/membuang biji-biji yang tidak bernas/muda dan rusak karena serangan hama atau kerusakan mekanis.

Adapun cara yang dilakukan dengan membuang biji yang terapung pada saat pencucian/pembilasan. Memisahkan atau dengan menggunakan alat ”tampi” dari anyaman bambu. Biji yang rusak akibat hama atau mekanis dibuang dengan tangan. Dan benih yang bernas dan utuh kemudian dicampur dengan fungisida Dithane M 45 atau sejenisnya dengan dosis 2 gram / 1 kg benih dan dikemas dalam kantong plastik dengan volume 1 kg benih

Tidak ada komentar: