Minggu, 21 September 2008
KIAT PERBANYAKAN TANAMAN NILAM
Perbanyakan tanaman nulam dapat dilakukan dengan stek batang atau stek cabang yang langsung di tanam di kebun atau disemaikan dulu. Penanaman stek langsung di lapangan memerlukan bahan stek yang banyak dan pertumbuhan tanaman sering kurang baik serta kemungkinan stek mati lebih banyak. Oleh karena itu bahan stek yang langsung ditanam di kebun hendaknya diambil dari cabang yang masih muda tetapi telah agak berkayu dan dipotong sekitar 30-45 cm atau stek agak panjang 1 m.
Penanaman sebaiknya pada awal musim hujan dengan membenamkan 3 ruas di bawah permukaan tanah. Biasanya stek yang langsung ditanam di lapangan disarankan menggunakan 2-3 stek setiap lubang tanam.
Tentu cara tersebut kurang efisien dan efektif dalam hal penggunaan bahan tanaman oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bahan dan mendapatkan pertumbuhan yang baik di lapang dianjurkan bahan stek disemaikan terlebih dahulu. Bahan stek tanaman yang akan disemai dapat diambil dari cabang pangkal, tengah dan pucuk. Setelah dipotong-potong dengan panjang 20-30 cm, jika menggunakan bak-bak pesemaian maka jarak tanam stek 1- x 10 cm dab ditanam miring 400.
Stek nilam membutuhkan media yang tidak mudah memadat dengan aerasi yang baik sehingga optimal un tuk pertumbuhan. Penyemaian biasanya digunakan bak-bak yang menggunakan media pasir atau berisi tanam campur pasir 2:1, sedangkan media pada fase pembibitan menggunakan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan volume 5:1. Media ini dapat dimasukkan dalam kantong plastik hitam yang berlubang, dengan berat + 4 kg/kantong. Bak-bak penyemaian dan tempat pembibitan ditempatkan di bawah rumah atap sehingga dapat terhindar dari terpaan hujan dan sinar matahari secara langsung.
Dalam upaya memacu pertumbuhan tanaman dipersemaian/pembibitan penggunaan pupuk daun dan zat pengatur tumbuh merupakan pendekatan pengelolaan tanaman nilam yang dapat ditempuh. Penggunaan pupuk daun yang mengandung unsur hara makro dan mikro terbukti efektif memacu pertumbuhan tanaman di pembibitan. Atau menggunakan pupuk organik semacam organo-triba.
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang dalam konsentrasi rendah dapat merangsang, menghambat atau merubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk menghasilkan bahan tanam yang lebih baik, selain penggunaan zat pengatur tumbuh, juga dapat dilakukan dengan manipulasi fisik bahan tanam, seperti cara pemotongan stek dengan ragam bentuk torehan. Stek yang diberi zat pengatur tumbuh Rootone F dalam bentuk bubuk yang dikombinasikan dengan pemotongan miring 450 ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan stek nilam (Sumber: Direktorat Perbenihan & S. Produksi).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar