Mengapa kita perlu berhati-hati memilih dan menggunakan benih sawit ? Alasannya jelas! Kualitas benih akan secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, penggunaan benih sawit palsu mengakibatkan penurunan produktivitas hingga 50% dari potensi optimal yang dapat dicapai jika menggunakan benih bermutu (Gambar 1).
Gambar 1. Perbandingan Produktivitas Rata-rata
Hal ini juga dapat dilihat dari perbedaan tingkat produktivitas tanamanpada tahun 3 s/d 25, seperti ditunjukkan gambar di bawah (Gambar 2). Puncak produktivitas kelapa sawit dicapai pada tahun 7 s/d 11, dimana untuk benih bermutu puncak produktivitas dapat mencapai 31 ton/ha/tahun sedangkan benih tidak bermutu hanya 15,5 ton/ha/thn.
Gambar 2. Perbandingan Produktivitas Tanaman MT. 3 s/d 23 thn
Kondisi di atas tentunya bakal berdampak terhadap keuntungan ekonomi. Berdasakan analisis yang dilakukan PPKS Medan terhadap kriteria kelayakan usaha, nilai NPV pada pertanaman yang menggunakan benih bermutu mencapai 12, 5 juta (Tabel 1). Sedangkan penggunaan benih palsu nilai NVPnya negatif. Dimana sebuah usaha dikatakan menguntungkan jika nilai NVP-nya > 0.
Disamping itu dilihat dari Payback Periode, penggunaan benih bermutu akan mengalami payback periode hanya dalam jangka waktu 7 tahun, sedangkan benih palsu sama sekali tidak mencapai payback periode hingga akhir umur produktif.
Tabel 1. Perbandingan Kelayakan UsahaSumber. PPKS Medan 2003
Jadi dapat disimpulkan konsekuensi penggunaan benih palsu sangat jelas. Yakni kerugian ekonomi, sehingga pengembangan kelapa sawit yang harusnya menguntungkan malah menjadi investasi yang merugikan.
Oleh sebab itu, maka tidak ada alasan mencoba menggunakan benih yang tidak jelas asal usulnya. Benih bermutu hanya bisa diperoleh langsung dari sumber benih legal dan tidak diperjual belikan melalui orang ketiga. Cara mendapatkannyapun telah mengacu pada mekanisme formal (baca "Tata Cara Mendapatkan Benih Sawit Bermutu").
Benih bermutu tidak akan pernah diperoleh dari perusahaan swasta, atau pihak lainnya lain bukan sumber benih legal. Atau melalui penawaran bebas di internet atau media massa lainnya, menggunakan brosur, atau tenaga marketing (hal ini sering dilakukan penjual benih ilegal).
Persoalan yang dihadapi saat ini untuk memperoleh benih unggul adalah harus“antri” mendapatkannya, baik dari sumber benih dalam maupun luar negeri. Boleh dikatakan untuk mendapatkan benih sawit dari sumber benih memerlukan waktu 9 bulan bahkan lebih.
Namun lebih baik menunggu dari pada coba-coba berspekulasi mendapatkan benih dari pihak ketiga yang tidak jelas asal usulnya. Karena jika berani mencoba, konsekuensinya jelas, kerugian besar serta ketidakmampuan mengembalikan investasi yang cukup mahal.
(Infomasi ini dan info benih sawit lainnya tersedia dalam CD e-file Kelapa Sawit)
Selasa, 23 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
nice photo
Posting Komentar