;

Selasa, 09 September 2008

SEKILAS TENTANG PERBENIHAN NILAM


Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri terpenting dengan sentra produksi NAD, Sumut, Sumbar, Jambi, Kalsel, Kalteng.

Pada tahun 2007 yang lalu telah dibangun kebun bibit di NAD (Kab. Aceh Selatan), Jambi (Kab. Merangin), Kalteng dan Jabar (Kab. Ciamis). Sedangkan untuk tahun 2008 ini, pembangunan kebun bibit 5 ha dilaksanakan di Sumut (Kab. PakPak) Perbanyakan tanaman nilam dilakukan dengan stek. Dan hingga saat ini varietas yang sudah dilepas sebanyak 3 (tiga) yaitu : Sidikalang, Lokseumawe dan Tapak Tuan.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dan dipedomani dalam pembangunan kebun penangkar benih nilam adalah sebagai berikut :

Penetapan lokasi kebun penangkar
Sebaiknya tidak terlalu jauh dengan lokasi pertanaman atau lokasi pengembangan, draenase baik, mempunyai sumber air serta tidak mongering diwaktu musim kemerau ,lahan banyak mengandung bahan organic, akses jalan mudah dilalui kendaraan roda empat, selama 3 tahun tidak diusahakan tanaman nilam atau sejenisnya misalnya tomat, kentang, cabe, bebas dari gangguan ternak atau hewan liar.

Pembibitan
Bahan tanaman (setek) menggunakan varietas unggul, dari sumber benih yang jelas, bebas hama dan penyakit, kekar dengan daun yang segar, perbanyakan dengan cara vegetatip melalui setek batang/cabang yang sudah mengayu, tidak terlalu muda, disemai didalam polibag, umur 3 – 4 munggu tanaman sudah mempunyai cukup akar.

Pengawasan mutu benih
Sebelum kebun benih digunakan sebagai sumber bahan tanaman dilakukan sertifikasi oleh BP2MB/UPTD yang membidangi perbenihan /IP2MB setempat. Pemurnian dilakukan oleh petugas pengewas benih setempat dan apabila memungkinkan dilakukan bersama-sama dengan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro).

Tidak ada komentar: