Seperti tanaman yang lain, tebu juga ditentukan oleh tanaman bibit yang akan dipilih. Oleh sebab itu harus direncanakan jenis bibit apa yang sesuai dengan tanahnya.
Bibit harus berasal dari stek tebangan atau dari kebun bibit yang telah direncanakan sebelumnya, Bibit yang akan ditanam harus bermutu baik dan jenis unggul.
Adapun bahan untuk bibit dapat digunakan dari bibit pucuk, bibit batang muda dan bibit rayungan.
Bibit Pucuk
Bibit pucuk adalah bibit yang diambil dari pucuk batang yang sudah ditebang, tebu yang sudah berumur 12 bulan. Pucuk yang diambil adalah pucuk yang berwarna hijau, sedangkan yang tidak berwarna hijau dapat dipakai untuk makanan ternak (sapi). Panjang bibit kurang dari 30 cm (2-3 ruas) dengan 2-3 mata. Yang perlu diperhatikan dalam pemotongan stek jangan sekali dekat dengan tunas, apabila pucuk-pucuk mengalami kekeringan perlu direndam dalam air yang mengalir kurang lebih 24 jam. Untuk menghindari bibit terserang penyakit, sebaiknya bekas potongan diolesi dengan ter atau desinfektan (lysol 5 -15%)
Bibit Batang Muda
Bibit batang muda ini harus dari yang masih muda berumur sekirat 5-7 bulan. Pada umur tersebut, mata-mata masih baik dan dapat tumbuh, dengan demikian seluruh batang tebu dapat diambil sekitar 3 stek. Jumlah tiap[ stek 2-3 tunas bibit batang muda.
Bibit Rayungan
Bibit rayungan diambil dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan, berupa stek yang telah tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar. Setelah tanaman untuk bibit berumur 6 bulan dipangkas pucuknya, kira-kira 2 ruas lalu dibersihkan dari pelepahnya dan daun-daun yang masih membungkus. Kira-kira 2-3 bulan, 2-3 mata pada tunas teratas segera menjadi tunas .Setelah mencapai 25 – 40 cm sudah dapat dipotong.
Dari 1 ha tanaman tebu pembibitan, dengan satu ruas dan satu tunas dapat diperoleh bibit untuk sekitar 8 – 15 ha.
(Disadur dari buku “Bercocok Tanaman Tebu”, diterbitkan oleh Balai Informasi Pertanian Kayuambon Lembang Jawa Barat, Departemen Pertanian)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar