;

Selasa, 21 Agustus 2007

MENGGUNAKAN BIJI KAKAO TANAMAN PRODUKSI SEBAGAI BENIH ADALAH SEBUAH KESALAHAN?


Memperhatikan animo petani yang cukup besar untuk membudidayakan tanaman kakao bisa dimaklumi karena harga komoditi ini pada saat ini cukup menjanjikan. Namun sangat disayangkan jika menanam kakao dengan benih asalan karena akan mengalami kerugian 3 sampai 4 tahun kemudian.

Gelagat ini dialami oleh sejumlah besar petani di Gaura Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur. Setelah melihat tanaman kakao kebun seorang pengusaha setempat yang cukup baik, maka petani sekitar menjadi bernafsu menanam kakao menggunakan biji kakao dari kebun tersebut.

Tentu keputasan petani tersebut tidak tepat, karena tanaman kakao yang ditanam oleh si pengusaha tersebut adalah merupakan jenis kakao hibrida F-1. Alhasil jika bijinya ditanam maka tanaman yang dihasilkan kembali pada sifat-sifat induknya, antara lain buah kecil-kecil dan bijinya sedikit serta tanaman tidak tahan terhadap serangan hama/penyakit.

Namun sesungguhnya masih dapat diperoleh bahan tanaman dari tanaman bermutu tersebut dan dapat memberikan hasil sebaik induknya asalkan diperoleh dengan cara sambung pucuk.

Cara melakukan sambung pucuk cukup sederhana dan sama halnya dengan melakukan okulasi pada tanaman karet atau tanaman buah-buahan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :(1) Memilih benih/biji kakao yang akan digunakan sebagai batang bawah, syarat-syaratnya nantinya tanaman tersebut memiliki sistem perakaran yang kuat, tahan terhadap nematoda atau hama/[penyakit perakaran.

(2) Menanam benih/biji kakao pada polybag sampai berumur antara 3 s/d 4 bulan atau sampai terbentuk kambium. (3) Memilih pucuk dari tanaman yang diinginkan, dipilih yang memiliki ranting besar dan umur kira-kira sama dengan batang bawah yang akan disambungkan.

(4) Sambungkan pucuk dengan batang bawah dengan hati-hati dan bersih, bila perlu disemprot dengan fungisida. (5) Bungkus sambungan tersebut dengan plastik dengan kuat dan rapat biarkan sampai umur sekitar 3 bulan. (6) Amati keadaan tanaman hasil sambungan apabila tanaman baik, pucuk dan batang bawahnya tetap segar dan apabila digores sedikit berwarna hijau. Artinya proses penyambungan berhasil dan bibit dapat digunakan.

Apabila petani atau masyarakat tetap berkeinginan untuk menanam kakao dari benih, disarankan agar menghubungi pihak Dinas perkebunan setempat atau Pusat Penelitian Kopi dan Kakao untuk memperoleh benih kakao dari kebun induk yang telah direkomendasikan dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian / Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan.(Ir. Sambodo Turwibowo,MM)

Tidak ada komentar: