;

Minggu, 22 Maret 2009

MOMEN YANG TEPAT BELANJA BENIH SAWIT


Apakah Anda orang yang optimis atau pesimis? Jika pesimis, saya pastikan Anda tidak akan berani berinvestasi di sawit meskipun memiliki modal, lahan dan faktor produksi lainnya. Karena Anda khawatir dengan lesunya kondisi ekonomi saat ini yang tengah dilanda krisis.

Namun jika Anda adalah orang yang optimis maka Anda akan “go bangun sawit" jika memiliki sumberdaya. Karena Anda tidak terperangkap dengan kondisi saat ini, melainkan melihat kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Dan apakah yang mungkin dilihat oleh mereka yang optimis?

Pertama, demand sawit berpotensi meningkat di masa yang akan datang. Hal ini terkait dengan trend penggunaan bahan bakar nabati.

Dunia tengah berupaya mengurangi ketergantungan terhada bahan bakar fosil yang konon semakin terbatas ketesediaannya. Disamping itu penggunannya berdampak terhadap pencemaran udara. Dan CPO adalah salah satu bahan baku primadona untuk bio-diesel.

Disamping itu kebutuhan CPO sebagai bahan baku pangan dan produk turunan lainnya cenderung meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk dunia. CPO digunakan sebagai bahan baku minyak makan, kosmetik, atau juga pada sejumlah produk non pangan

Kedua, kondisi yang terjadi saat ini diperkirakan adalah efek sesaat pasca terjadinya krisis keuangan global yang mengakibatkan kolepsnya sejumlah perusahaan di dunia, termasuk buyer dari CPO.

Namun selama demand terhadap produk akhir olahan CPO masih ada, ke depannya pelaku usaha tersebut dapat kembali bangkit dan meraih keuntungan dari pasar yang telah ada. Artinya harga CPO yang sedang merosot akan kembali membaik di masa yang akan datang.

Saatnya Beli Benih
Beruntunglah Anda yang optimis dan tetap yakin untuk membangun sawit. Karena saat ini stok benih tersedia. Bahkan di beberapa sumber benih, Anda bisa mendapatkannya dalam waktu relatif singkat kurang dari 1 bulan.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya benih sawit sangat sulit diperoleh, maka saat ini konsumen bebas memilih benih yang ia sukai. Apakah yang diproduksi PPKS yang terkenal dengan varietas Marihatnya atau benih asal PT. London Sumatera (Lonsum), yang merupakan benih brended. Apakah benih milik PT. Bhakti Tani Nusantara dengan varietas TN 1 yang masih bisa berproduksi tinggi meski di tanam di lahan kelas 3.

Atau benih milik PT. Tunggal Yunus yang dikenal dengan nama Topaz relatif handal di tanah gambut. Begitu juga Benih asal PT. Socfindo yang konon punya rendemen minyak yang tinggi.

Atau milik PT. Tani Selatan yang dengan varietasnya yang tahan kekeringan. Demikian juga dengan benih milik PT. Dami Mas dan PT. Bina Sawit Makmur yang memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan benih milik sumber benih lainnya.

Disamping itu konsumen juga diperhadapkan pada berbagai pilihan harga. Dimana harga benih tersebut bervariasi mulai dari Rp. 6.000,- s/d Rp. 12.000,-. Jadi konsumen bisa menyesuaikan dengan kemampuan modalnya.

Jadi ini adalah saat yang tepat membeli benih unggul, selagi stok tersedia. Jangan sampai optimisme yang harusnya mendatangkan dengan keuntungan malah berakhir "buntung". Karena tidak menggunakan bahan tanam yang unggul bermutu.

Cara mendapatkan benih tersebut juga mudah. Cukup dengan melayangkan permohonan tertulis ke sumber benih di atas (alamatnya lihat di daftar sumber benih yang ada di blog ini) dengan dilampiri SP2BKS (Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit) yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupaten atau Propinsi (Tata cara pemesanan benih dan contoh form ada di e-file kelapa sawit). Jika permohonan terpenuhi maka Andapun akan segera mendapatkan benih unggul bermutu.

Tidak ada komentar: