;

Selasa, 24 Februari 2009

KLON – KLON UNGGUL KAKAO


Klon – klon unggul kakao merupakan hasil pemuliaan yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan dari suatu material genetik. Kriteria seleksi bahan tanam pada program pemuliaan adalah daya hasil tinggi (> 2 ton/ha/tahun), komponen hasil dan mutu hasil sesuai permintaan konsumen dan produsen yaitu:

Jumlah biji per tongkol rata – rata > 30, Berat per biji kering ≥ 1 gram, rendemen (nisbah biji kering terhadap biji segar berlendir) > 30%, kadar lemak > 50 %, kadar kulit ari < 12 %, untuk kakao mulia mempunyai sifat biji segar berwarna putih > 90 %. Serta memiliki Ketahanan terhadap hama dan penyakit utama antara lain hama penghisap tunas dan buah (Helopeltis sp), hama penggerek buah kakao (PBK) dan penyakit busuk buah (Phytophtora palmivora).

Klon–klon unggul yang dihasilkan merupakan klon unggul Indonesia dapat digolongkan menjadi:

1)Klon unggul kakao generasi pertama (dihasilkan sebelum Tahun 1973).
Klon unggul kakao generasi pertama adalah 24 seri klon DR diantaranya DR1, DR2, dan DR 38 yang sampai sekarang menjadi klon andalan kakao mulia di Indonesia dengan produktivitas 1.500 kg per ha per tahun. Klon tersebut merupakan persilangan alami antara Java criollo dengan Forastero dari Venezuela menghasilkan Hibrid Trinitario di Kebun Djatiroenggo.

2) Klon unggul kakao generasi kedua (dihasilkan Tahun 1973 – 1998).
a. Klon DRC 16 dengan produksi 1.735 kg/ha/tahun, tahan terhadap penyakit busuk buah (Phytopthora palmivora) moderat terhadap hama Helopeltis dan jumlah biji putih > 90%.
b. Klon GC 7 produksi tinggi (2.035 kg/ha/tahun), moderat terhadap hama Helopeltis.
c. Klon ICS 13 merupakan hasil seleksi di Trinidad yang diintroduksikan di Indonesia. Produksi 1.827 kg/ha/tahun, moderat terhadap hama helopeltis. Selanjutnya klon ICS 60, UIT 1, TSH 858, Pa 300, NW 6267, NIC 7, GC 29 (GS 29), Pa 191, Pa 4, Pa 310, RCC 70, RCC 71, dan RCC 72.

3) Klon unggul kakao generasi ketiga (dihasilkan sesudah tahun 1998).
Klon yang dihasilkan adalah:
a. Klon ICCRI 01 dengan produktivitas 2,51 ton per ha.
b. Klon ICCRI 02 dengan produktivitas 2,34 ton per ha.
c. Klon ICCRI 03 dengan produktivitas 2,09 ton per ha.
d. Klon ICCRI 04 dengan produktivitas 2,06 ton per ha.

Tabel. Produksi dan sifat lainnya pada klon unggul kakao Generasi Kedua dan Generasi Ketiga

Tidak ada komentar: