;

Rabu, 22 Juli 2009

TEKNOLOGI SE KAKAO SISTEM PADAT



Gambar di atas menunjukkan alur pembuatan bibit SE. Sekaligus menginformasikan jika somatis embriogenesis adalah metoda perbanyakan (kultur jaringan), dan bukan nama sebuah klon kakao seperti yang sering dipahami. Keunggulan metoda ini adalah bahan yang tanaman yang dihasilkan akan identik dengan induknya.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember (Puslitkoka) merupakan satu-satunya institusi yang dapat melakukan perbanyakan kakao dengan metoda SE. Sehingga merupakan satu-satunya sumber bahan tanaman SE di Indonesia. Adapun klon kakau yang digunakan dalam SE antara lain:

1) ICCRI 01, ICCRI 02, ICCRI 03, dan ICCRI 04 (Klon produktivitas tinggi)
2) DRC 15 (Klon tahan VSD)
3) KW 215 (Klon tahan hama PBK)
4) KW 514 (Klon tahan hama PBK)
5) Direncanakan akan diperbanyak beberapa klon anjuran yang lain seperti ICS 13, ICS 60, UIT 1, TSH 858, RCC 70 dan RCC 71

Untuk saat ini bibit hasil perbanyakan SE belum diperjualbelikan oleh Puslitkoka bagi masyarakat luas. Karena untuk tahun ini, seluruh bahan tanaman tersebut digunakan untuk mendukung program pemerintah "Gernas Kakao" yang membutuhkan benih dalam jumlah besar.

Tidak ada komentar: