Rabu, 29 September 2010
PROSES PRODUKSI BENIH KAKAO
Poses produksi benih kakao adalah menyiapkan buah kakao yang dipetik dari kebun benih bersertifikat atau yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi benih siap salur. Buah kakao yang memenuhi standar untuk benih adalah :
a. Masak fisiologis
b. Sehat
c. Bentuk dan ukuran normal
Buah kakao yang telah memenuhi syarat tersebut diatas, dilakukan penyiapan benih sebagai berikut :
1. Pemecahan Buah Kakao
Buah kakao yang terpilih dipecah dan bijinya dikeluarkan dari buah, kemudian biji yang digunakan untuk benih dapat berasal dari bagian ujung, tengah dan pangkal buah kecuali yang terlalu kecil. Perkecambahan benih kakao asal bagian ujung tengah, dan pangkal buah tidak berbeda nyata ( Rahardjo dan Soedarsono, 1986). Biji cacat, memar, lunak, tidak digunakan untuk benih.
2. Pengupasan Kulit Benih
Biji berdaging buah sangat licin untuk itu digumpalkan dengan air kapur 2,5 % (25 gr per 1 liter air) selama ± 30 detik. Satu liter air untuk 1.000 butir benih kemudian biji dikeluarkan dari air kapur, dan dicuci air untuk menghilangkan kapu yang menempel pada biji. Pengupasan kulit biji dilakukan dengan tangan biasa sedapat mungkin dihindari biji terluka.
3. Pemberian Fungisida
Sebagai pelindung benih dari serangan jamur simpan digunakan fungisida, dan fungisida sistemik-kontak berbahan aktif carbendazim+mankozeb (Delsene MX-200) memiliki kemampuan melindungi benih dari serangan jamur simpan lebih baik dibandingkan fungsisida sistemik saja (Rahardjo dan Sukamto, 1987). Konsentrasi larutan fungisida 0,5-1 % (0,5-1 g dilarutkan dalam 1 liter air), dan benih direndam selama 5-10 menit larutan fungisida. Selanjutnya benih ditiriskan untuk menurukan kadar air benih.
4. Pengering-anginan Benih
Kadar air benih kakao basah sekitar 50 % dan untuk dikirim perlu diturunkan dengan
mengeringanginkan pada tempat yang teduh sampai mencapai kadar air 35-40 %. Pada keadaan cuaca cerah lama pengeringanginan sekitar 1-2 jam. Untuk mempercepat pengering-anginan benih dibantu dengan blower atau kipas angin, dan benih dihamparkan rak dengan alas kawat kasa, kertas koran, tempe.
5. Pengemasan Benih
Benih yang telah mencapai kering angin dimasukkan dalam kantung plastik transparan berukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm dan tebal 0,1 cm. Setiap kantung diisi 500 butir ditambah 25 butir benih sebagai rafraksi, dan ditutup rapat. Kemudian dimasukkan peti karton berukuran panjang 45 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 25 cm. Setiap peti karton diisi 10 kantung plastik dan diantara kantung plastik diberi serbuk gergaji kering untuk penyangga suhu agar relatif tetap. Dengan demikian setiap karton akan berisi 5.250 butir benih, dan peti karton ditutup rapat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar