Senin, 16 April 2012
MENGAPA PETANI TIDAK "KAPOK" MENGGUNAKAN BENIH PALSU?
Banyak petani yang menggunakan benih asalan, namun tidak merasa sudah dirugikan. Mengapa demikian?
Ada anggapan yang keliru dari para petani, jika kebun yang menggunakan benih palsu dipastikan tidak akan menghasilkan buah. “Jika tanaman di kebun masih berbuah maka itu bibitnya benar”ungkap seorang petani.
Kenyataannya tidak demikian. Tanaman asal benih palsu juga menghasilkan buah. Kebanyakan petani merasa sukses ketika tanaman sudah menghasilkan, tanpa pernah menghitung berapa hasil aktual yang sesungguhnya ia peroleh.
Kerugian akibat benih palsu baru terlihat jika petani melakukan perhitungan panen. Umumnya produksi kebun yang menggunakan bahan tanam asalan, mengacu pada penelitian PPKS, hanya 50 persen dari hasil yang bisa dicapai jika menggunakan benih bermutu.
Petani kelapa sawit di salah satu Kabupaten di Sumatera Utara, melalui sebuah penelitian LSM kelapa sawit, hanya bisa memperoleh hasil 10 ton TBS/ha/tahun, meskipun umur tanamannya sudah mencapai 14 tahun.
Padahal jika menggunakan benih bermutu petani bisa meraih produksi hingga 20 ton/ha/tahun dengan pemeliharaan yang kurang baik. Dan bisa mencapai 30 Ton TBS/ha/tahun bahkan 35 Ton TBS/ha/tahun jika melakukan pemeliharaan yang intensif.
Dengan harga TBS Rp. 1.500 /kg maka dengan menggunakan benih palsu maka petani kehilangan pendapatan hingga Rp. 15 juta per ha setiap tahunnya dengan asumsi kehilangan hasil 10 ton per ha.
Proses penyebaran benih palsu umumnya terjadi ketika salah satu petani yang sudah membeli, menunjukkan pada rekannya bahwa tanamannya sudah menghasilkan. Sehingga petani lainnyapun tertarik membeli dari sumber yang sama dari rekannya, yang nyatanya tidak jelas asal usulnya.
Oleh sebab itu, kerugian akibat menggunakan benih palsu tidak selalu berupa tanaman tidak menghasilkan. Bisa saja tanaman menghasilkan namun produktivitasnya jauh dibawah tanaman yang berasal dari benih bermutu.
Minggu, 15 April 2012
BUKTI BENIH SAWIT LEGAL
Ada beberapa indikator bahwa Anda mendapatkan benih sawit bermutu atau tidak, yakni:
Pertama, harga benih tidak lebih murah dari Rp. 7.000, per biji. Harga benih sawit di Indonesia bervariasi antara Rp. 7.000 sd $ 12. Dan harga ini ditetapkan secara per semestar dan disampaikan pemerintah setiap kali pertemuan koordinasi sumber benih.
Kedua, pembelian benih tidak melalui agen, melainkan langsung berhubungan dengan sumber benih, termasuk untuk pembayaran. DI Indonesia sendiri ada 9 sumber benih resmi.
Ketiga, penyerahan benih dilengkapi dokumen antara lain sertifikasi, DO, bukti persilangan, surat karantian, surat pemeriksaan dari BP2MB atau UPT Perbenihan. Untuk pemesanannya pun harus terlebih dahulu mengurus dokumen SP2BKS.
Dapatkan informasi lengkap perbenihan dan budidaya kelapa sawit
Pertama, harga benih tidak lebih murah dari Rp. 7.000, per biji. Harga benih sawit di Indonesia bervariasi antara Rp. 7.000 sd $ 12. Dan harga ini ditetapkan secara per semestar dan disampaikan pemerintah setiap kali pertemuan koordinasi sumber benih.
Kedua, pembelian benih tidak melalui agen, melainkan langsung berhubungan dengan sumber benih, termasuk untuk pembayaran. DI Indonesia sendiri ada 9 sumber benih resmi.
Ketiga, penyerahan benih dilengkapi dokumen antara lain sertifikasi, DO, bukti persilangan, surat karantian, surat pemeriksaan dari BP2MB atau UPT Perbenihan. Untuk pemesanannya pun harus terlebih dahulu mengurus dokumen SP2BKS.
Dapatkan informasi lengkap perbenihan dan budidaya kelapa sawit
Jumat, 13 April 2012
Nasihat Pengusaha Pupuk Asal Inggris
Brother Consultant mendapatkan kepercayaan menjadi patner dari sebuah perusahaan Inggris untuk pengurusan izin dan pelaksanaan demplot. Kami berkesempatan berbicara dengan salah seorang pendiri perusahaan tersebut.
Di sela-sela pembicaraan terkait pengurusan izin, kami mencoba menggali prinsip-prinsip bisnisnya yang membuat perusahaannya sukses memasarkan produk di berbagai belahan dunia.
“ Hal yang pertama Anda lakukan adalah memastikan usaha dan produk Anda memiliki legalitas”, ungkapnya.
Di Indonesia, ada banyak perusahaan yang berusaha “potong kompas”. Artinya berupaya berbisnis tanpa harus melakukan pengurusan izin dengan alasan penghematan. Namun, menurutnya, untuk jangka panjang sebaiknya cara ini jangan diikuti.
Pasalnya, jika sebuah perusahaan pada akhirnya terkait masalah hukum maka biaya yang akan keluar akan sulit diprediksi, dan pada akhirnya bisa membuat perusahaan kehabisan cash dan gulung tikar.
Lalu prinsipnya selanjutnya adalah, bahwa Anda harus mempersiapkan modal. “Saya sering membaca di internet banyak pengusaha pupuk yang merasa jadi korban pasar karena memiliki modal yang terbatas. Dan akhirnya menyalahkan pemerintah tidak memberikan proteksi”, tuturnya.
Menurutnya, jika Anda ingin meraih banyak maka Anda harus mengeluarkan banyak juga. Ingin bersaing pasar maka siapa yang kuat dia yang menang, pengusaha yang suka mengeluh adalah seorang loser. Karena sebagian perusahaan yang sekarang ini menjadi pemenang pasar memulai bisnisnya dari nol.
“Meskipun ada juga pertimbangan efisiensi dan efektivitas, namun untuk menghasilkan produk yang bermutu dan pemasaran yang efektif Anda tetap harus menyediakan dana”, jelasnya.
Tapi, ia lanjutkan, hampir sebagian besar bisnis yang saat ini eksisdibangun tidak dengan modal sendiri. Melainkan menggunakan dana perbankkan yang jumlahnya sangat besar. Tentu perusahaan perlu mengetahui trik-trik merayu Bank untuk mendapatkan dana. Jelas bukan ide yang baik meminta kucuran kredit ketika sebuah usaha belum berjalan atau masih dalam rancangan. Pihak Bank tentu harus benar-benar percaya bahwa usaha yang akan dijalankan memiliki prospek cerah. Sehingga idealnya usaha tersebut sudah berjalan terlebih dahulu.
Strategi selanjutnya tentu adalah research. Kelemahan perusahaan Indonesia umumnya tidak didukung R & D yang baik. Memang biaya investasi untuk Research tentu tidak murah. “Namun agar bisa menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar maka kita harus melakukan penelitian terus menerus”, ungkapnya. Kebanyakan perusahaan Indonesia adalah follower dari perusahaan yang pertama kali menemukan sebuah teknologi dan sukses memenangkan pasar.
Tentu ada banyak strategi lainnya, namun menurutnya 3 hal ini termasuk yang penting dicermati untuk membangun bisnis pupuk dalam skala luas untuk jangka panjang.
Sumber: http://izinpupukpestisida.blogspot.com/
Topaz dan Socfindo Hanya Dijual dalam Bentuk Kecambah
“Pak apakah saya bisa mendapatkan bibit Topaz atau Socfindo?” tanya seorang calon pekebun.
“ Tunggal Yunus dan Socfindo tidak menjual bibit pak tapi dalam bentuk kecambah”, jawab saya.
“ Oh, begitu pak. Terima kasih atas informasinya”.
Beberapa bulan kemudian si calon pekebun menghubungi saya. “ Ternyata Bapak salah. Saya sudah beli bibit topaz dan Socfindo siap tanam” , ungkapnya dengan rasa bangga.
Mendengar itu, saya merasa miris. Bagaimana tidak. Ada banyak calon pekebun yang mengambil keputusan menurut apa yang ingin ia dengar dan harapkan.
Nyatanya, Tunggal Yunus yang memproduksi Topaz dan Socfindo tidak pernah menjual bahan tanam dalam bentuk bibit. Kalaupun Socfindo pernah menyalurkan bibit umur 3 bulan, bukan dalam kaitan bisnis benih melainkan bentuk kegiatan CSR.
Namun mengapa banyak orang dengan mudahnya terpengaruh akan informasi akan adanya bibit Topaz atau Socfindo dari sumber-sumber lain?
Karena mereka begitu membutuhkan bibit, di sisi lain mereka tidak pernah melakukan perencanaan sebelumnya.
Oleh sebab itu jangan mudah percaya isu. Jangan mudah mengambil keputusan pembelian benih karena murah atau mudah mendapatkannya. Tapi konfirmasi informasi tersebut dari sumber-sumber terpercaya seperti Dinas Perkebunan atau sumber benih bersangkutan.
Rabu, 11 April 2012
STRATEGI MENDAPATKAN BENIH
Banyak yang tidak sadari bahwa untuk mendapatkan benih sawit unggul tidak bisa cash carry. Atau bisa diperoleh saat butuh.
Untuk mendapatkan benih bermutu harus perlu perencanaan karena sumber benih biasanya baru mengecambahkan benih setelah ada permintaan. Oleh sebab itu jika Anda ingin mendapatkan benih dalam jumlah besar, ada beberapa strategi.
1. Siapkan dokumen Anda segera. Seperti SP2BKS di Dinas Perkebunan atau Ditjebun.
2. Pesanlah benih sebaiknya pada saat land clearing. Karena Anda masih membutuhkan waktu pembibitan 1 tahun plus tenggang waktu pemesanan 3 sd 6 bulan.
3. Sebaiknya pesan lebih dari 1 sumber benih. Tujuannya agar Anda bisa mendapatkan benih dari beberapa sumber pada saat bersamaan. Dan ini mencegah kerusakan tanaman secara total apabila terjadi serangan hama atau penyakit.
4. Sumber benih sawit umunnya mensyaratkan pemesanan min 5000 biji. Jika kebutuhan Anda kurang dari jumlah itu ada baiknya Anda membentuk kelompok tani atau pesan secara kolektif dengan rekan-rekan yang lain.
Hanya dengan strategi demikian Anda tidak akan mengalami kesulitan mendapatkan benih sawit unggul
Langganan:
Postingan (Atom)