;

Selasa, 23 Desember 2008

BIOFUEL MINYAK JELANTAH TERKENDALA BAHAN BAKU


Prospek bahan bakar nabati (BBN) menurut Nassar Sarkis Senior Manager PT Bumi Energi Ekuator sangat cerah. Hal ini dibuktikan oleh perusahaanya yang mengolah minyak jelantah (eks minyak goreng yang sudah tidak layak lagi digunakan karena sudah digunakan 3-4 kali) menjadi biodiesel. Permintaanya cukup tinggi tetapi tidak bisa dipenuhi karena kendala dibahan baku. Dari kapasitas produksi 1 ton/hari karena ketersediaan bahan baku hanya mampu dipenuhi 300-400 kg/hari.

Dari segi harga BBN minyak jelantah ini mampu bersaing dengan harga solar untuk industri yang tidak disubsidi. Harga jual BBN minyak jelantah mencapai Rp7900/liter sedang solar industri Rp8500/liter. Penggunaan bisa 100% seperti pada bis Pakuan Ekspres di Bogor bisa juga 25% ; 75% atau 50% : 50%. Pemkot Bogor sering diundang meghadiri event-event lingkungan karena penggunaan BBN minyak jelantah ini pada bis Trans Pakuan.

Kesulitan yang dihadapi untuk mendapatkan WCO (Waste Coconut Oil) ini adalah karena persaingan dengan pihak lain juga yang ikut mengumpulkan entah untuk tujuan apa. Dari segi kesehatan untuk orang yang mengerti minyak jelantah ini lebih baik digunakan kembali untuk biodiesel karena tidak dikonsumsi lagi. Sedang bila ada orang menampung untuk digunakan kembali sebagai minyak makan sangat berbahaya bagi kesehatan. Masalahnya harga yang ditawarkan pihak lain ini sering lebih tinggi ketimbang untuk penggunaan biodiesel.

BEE selama ini bekerjasama dengan beberapa restoran untuk menampung minyak jelantah yang sudah tidak digunakan lagi. Selain itu dengan keluaran Cikaret bekerjasamajuga dimana masyarakat mengumpulkan minyak jelantahnya di kelurahan kemudian disetorkan ke BEE. BEE masih membuka kerjasama dengan semua pihak untuk menerima minyak jelantah.

Proses produksi yang digunakan BEE ini relatif sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja dan biaya investasi yang tinggi. Selain untuk mengolah minyak jelantah alat yang dibuat BEE ini bisa mengolah minyak nabati lain seperti CPO, minyak dari jarak, minyak biji karet dll.

Ditawarkan mesin processing bio-diesel dari minyak jelantah dengan kapasitas hingga 30 ton/hari, seharga 70 juta, untuk informasi lebih lanjut hubungi pengelola blog ini di 085925077652

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau di Surabaya minyak Jelantah melimpah.

fast.trainz@gmail.com