;

Kamis, 11 Oktober 2007

FENOMENA BUAH JARAK PAGAR BERBIJI KOPONG


Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan untuk menjelaskan penyebab terjadinya benih kopong pada tanaman jarak pagar, yaitu pengaruh faktor genetik, non genetik, serta pengaruh kedua-duanya. Pada uraian berikut ini akan disajikan salah satu penyebab terjadinya fenomena buah jarak pagar berbiji kopong tersebut berdasarkan pengamatan di KIJP Asembagus.

Tanaman jarak pagar yang mempunyai sifat unggul, agar mampu berproduksi secara maksimal sepanjang tahun sangat memerlukan ketersediaan air dan nutrisi. Terpenuhinya air dan nutrisi pada jarak pagar akan memacu terbentuknya premordia bunga dan buah secara normal sehingga tanaman jarak pagar siap dipanen setiap 4-7 hari sekali. Tanaman jarak pagar dalam lingkungan yang kering masih mampu membuat premordia bunga dan buah secara baik walaupun jumlah kapsul yang terbentuk menurun akibat penyerbukan yang kurang sempurna.

Terjadinya fenomena buah kopong pada jarak pagar akan dijumpai pada musim kemarau bila pada fase pengisian polong terjadi kekurangan nutrisi esensial air.

Penurunan juga terjadi pada diameter dan berat biji jarak pagar lebih rendah dibandingkan musim penghujan dengan lingkungan basah. Keterbatasan air dan nutrisi akan berpengaruh langsung dan mengganggu terbentuknya susunan karbohidrat di dalam biji jarak pagar tidak bias terbentuk sempurna yang mengakibatkan biji kopong.

Sedangkan pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan penambahan pupuk organic yang mempunyai sifat daya simpan air tinggi atau melalui pupuk berimbang dari pupuk tunggal atau pupuk majemuk. Tanaman jarak pagar adalah tanaman tahunan yang mampu berbuah dan dapat dipanen sepanjang tahun sehingga dosis pupuk diperlukan lebih tinggi dibandingkan tanaman semusim lainnya. Upaya penanggulangan biji kopong juga dapat dilakukan dengan memberikan pupuk lengkap cair yang diaplikasikan melalui daun dan diberikan beberapa kali (Edi Purlani, sumber: Info Tek Jarak Pagar)

Tidak ada komentar: